Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Perempuan Pesisir Demak Hidupkan Koperasi saat Kampung Nyaris Mati

Para perempuan nelayan Timbulsloko berusaha menghidupkan koperasi saat kampung mereka nyaris mati.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
PERTEMUAN RUTIN: Kelompok Nelayan Perempuan Timbulsloko Demak melakukan pertemuan rutin sebulan sekali, Selasa (18/2/2025). Koperasi tersebut bagian dari upaya untuk memperdayakan para nelayan pesisir Demak. (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO) 

Maka dari itu, uang saldo koperasi dipinjam anggota untuk modal membeli alat tangkap, modal jualan, dan kebutuhan mendesak lainnya.

“Total anggota sementara sebanyak 16 orang. Mereka dibebani iuran Rp15 ribu perbulan,” jelasnya.

Setahun berjalan, koperasi ini mampu menghimpun dana sebesar Rp3.095.000.

Separuh dari dana itu diputar kembali  ke para anggota melalui skema pinjaman.

“Kami juga masih merintis jualan gimbal (makanan dari hasil olahan udang),” terangnya.

Sekretaris Jenderal Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) Masnu’ah (49) mengungkapkan, kelompok perempuan nelayan timbulsloko terbentuk setahun terakhir hasil dari advokasi dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).

Para perempuan nelayan ini sebelumnya juga telah belajar mengelola koperasi dengan  Kelompok Perempuan Puspita Bahari dari Dusun Tambak Polo, Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

“Para perempuan Timbulsloko  belajar membentuk organisasi yang baik, dan belajar lebih percaya diri dengan identitasnya sebagai perempuan nelayan,” bebernya.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)  Susan Herawati menjelaskan, para perempuan di wilayah pesisir nyaris semuanya mengambil porsi berjuang lebih banyak dan yang paling terdepan dalam mengatasi persoalan di lingkungannya.

Mereka mengambil bagian tersebut karena mereka adalah kelompok yang paling terdampak.

“Perempuan mendapat beban berlipat ganda. Tak hanya konteks domestik rumah tangga tapi merambat ke mata pencaharian,” katanya. (Iwn)

Baca juga: "Orang Bisa Dipindah Tapi Tidak dengan Kenangannya" Cerita Warga Pesisir Demak Korban Relokasi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved