Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bulog Serap Gabah di Purbalingga, Petani Terbantu dengan Harga Rp 6.500/kg

Bulog menyerap gabah petani di Purbalingga dengan harga Rp 6.500/kg. Petani berharap program ini berlanjut setelah April untuk menjaga stabilitas.

TRIBUNJATENG.COM/ FARAH ANIS RAHMAWATI
SERAPAN GABAH: Wawancara Doso Pebrianto terkait program serapan gabah oleh Bulog di BPP Kecamatan Kalimanah pada Kamis 13 Maret 2025. Bulog menyerap gabah petani di Purbalingga dengan harga Rp 6.500/kg. Petani berharap program ini berlanjut setelah April untuk menjaga stabilitas harga. 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA – Program serapan gabah oleh Bulog telah dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga, termasuk di Kedungwuluh, Klapasawit, Blater, dan Babakan.

Serapan tersebut dilakukan sesuai dengan aturan pemerintah dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kalimanah, Doso Pebrianto, menyatakan bahwa awalnya petani sempat ragu terhadap program ini.

Namun, setelah ada realisasi langsung dari Bulog dan TNI, para petani akhirnya percaya dan mulai berpartisipasi.

"Awalnya mereka gak percaya, tapi begitu ada realisasi dari Bulog dan TNI akhirnya mereka mulai percaya," ujar Doso Pebrianto kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (13/3/2025).

Pembayaran kepada petani dapat dilakukan dengan dua cara, yakni tunai dan transfer.

Proses pembayaran juga dilakukan secara langsung, sehingga petani merasa lebih aman dan diuntungkan.

Meski program ini menguntungkan, Doso mengungkapkan bahwa sebagian petani di Kecamatan Kalimanah yang panen lebih awal tidak sempat mengikuti program ini.

Doso menjelaskan bahwa kendala utama dalam program ini adalah sosialisasi kepada petani.

"Petani memerlukan bukti yang nyata sebelum percaya dengan program ini. Tapi setelah Bulog dan TNI turun langsung ke lapangan, petani mulai yakin dan berantusias dalam program ini," jelasnya.

Program ini direncanakan berlangsung hingga April 2025, sementara panen raya diperkirakan terjadi pada Maret 2025.

Petani mulai khawatir jika program serapan gabah tidak berlanjut setelah April, terutama saat Lebaran, karena tenaga kerja berkurang dan gabah tidak segera dikeringkan bisa berisiko rusak.

Dengan harga serapan Rp 6.500 per kilogram, petani merasa sangat terbantu.

Selain itu, petani juga masih memiliki kebebasan menjual gabah ke pihak lain atau menggunakannya untuk konsumsi pribadi.

"Biasanya dari 2 ton yang dipanen, hanya 1 ton yang dijual ke Bulog, sisanya untuk kebutuhan sendiri," ujar Doso.

Petani berharap harga gabah dapat tetap stabil di angka Rp 6.500 atau bahkan meningkat, mengingat biaya produksi seperti pupuk dan bahan bakar juga naik.

Stabilnya harga dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Distribusi serapan gabah juga berjalan tanpa adanya potongan biaya.

Petani hanya perlu memastikan gabah sudah siap dalam bentuk karung dan dapat diakses kendaraan roda empat agar bisa diambil langsung oleh Bulog.

Saat ini, petani mulai memahami program ini melalui sosialisasi langsung dari kelompok tani di desa.

"Kami terus berkoordinasi dengan Bulog terkait serapan gabah selama bulan Ramadan ini. Jika berlanjut, kami siap mendukung agar pelaksanaannya dapat berjalan maksimal," tutup Doso.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved