Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Pemprov Jateng Intervensi 3 Bahan Pokok di Kudus, Gandeng JTAB Stabilkan Harga Jelang Lebaran

Dishanpan Jateng kembali menyalurkan subsidi harga pangan termin ketiga Ramadan 2025 untuk pengendalian harga bahan pokok di daerah. 

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MASUM
SERBU BERAS MURAH - Warga membeli beras dengan harga murah Rp11.000 per kilogram program subsidi harga pangan oleh Pemprov Jateng, Jumat (14/3/2025) di Kantor Kecamatan Kaliwungu. Selain beras, tersedia pula minyak goreng merek Minyakita Rp14.000 per liter dan bawang merah Rp16.000 per 0,5 kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemprov Jateng melalui Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) kembali menyalurkan subsidi harga pangan termin ketiga Ramadan 2025 untuk pengendalian harga bahan pokok di daerah. 

Kali ini menyasar lima kabupaten/kota meliputi Kabupaten Kudus, Magelang, Kota Surakarta, Jepara, dan Pekalongan.

Di Kabupaten Kudus, Pemprov Jateng mengintervensi tiga bahan pokok yang harganya dinilai sudah melewati batas kewajaran, yaitu beras, minyak goreng, dan bawang merah.

Baca juga: 326 Calon Haji Cadangan Kudus Mulai Dijadwalkan Mengikuti Tes Kesehatan

Baca juga: Iga Bakar dan Bubur Biji Salak Jadi Menu Andalan Buka Puasa di The Sato Hotel Kudus

Pemprov Jateng menyalurkan 10 ton beras subsidi, 2.000 liter minyak goreng, dan 500 kilogram bawang merah guna mengendalikan harga pangan di Kota Kretek.

Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari menyampaikan, program penyaluran subsidi harga pangan sepanjang 2025 menyasar tiga momentum.

Yakni Idulfitri, Iduladha, serta Natal dan Tahun Baru dengan anggaran Rp5,7 miliar.

Pada Ramadan hingga menjelang Lebaran, sudah berjalan dalam tiga termin.

Termin pertama dilakukan sebelum puasa Ramadan menyasar tiga daerah yakni Kabupaten Wonosobo, Surakarta, dan Kendal.

Masing-masing daerah disuplai beras 10 ton, minyak goreng 2.000 liter, dan bawang putih 1 ton.

Pada pekan pertama Ramadan, program serupa menyasar lima kabupaten/kota.

Meliputi Kabupaten Purworejo, Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Pemalang.

Bahan pokok yang disubsidi meliputi beras, minyak goreng, dan cabai.

Program penyaluran subsidi harga pangan berlanjut pada pekan kedua Ramadan menyasar lima daerah, satu di antaranya Kabupaten Kudus.

Dishanpan Jateng mengintervensi tiga bahan pokok beras, minyak goreng, dan bawang merah di Kota Kretek.

Kabupaten Kudus mendapatkan alokasi 10 ton beras, 2.000 liter Minyakita, dan 500 kilogram bawang merah.

Kemudian disalurkan kepada masyarakat di Kantor Kecamatan Kaliwungu dan Krandon Kecamatan Kota.

Masyarakat bisa mendapatkan tiga bahan pokok tersebut dengan harga lebih murah dari harga di pasaran.

5 kilogram beras bisa didapatkan dengan harga Rp55.000 atau Rp11.000 per kilogram, minyak goreng Rp14.000 per liter, dan bawang putih Rp16.000 per 0,5 kilogram atau Rp32.000 per kilogram.

Baca juga: Tahun Ini Ada Ratusan Rumah Tidak Layak Huni di Kudus Diperbaiki

Baca juga: Tim Satgas Pangan Polres Kudus Pantau Harga Bahan Pokok di Pasar Bitingan

Masing-masing disubsidi Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram untuk beras dan minyak goreng, serta subsidi bawang merah dari harga di pasaran Rp50.000 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram.

"Beras ini harganya tinggi terus, sehingga perlu disubsidi."

"Lokus penyalurannya ditempatkan di lokasi yang jauh dari pasar, bukan wilayah sentra beras, bawang merah, dan produsen minyak goreng."

"Dipilahlah Kantor Kecamatan Kaliwungu dan Krandon Kecamatan Kota," terangnya.

Dyah Lukisari melanjutkan, penyaluran subsidi harga pangan oleh Pemprov Jateng bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga volatile food.

Diharapkan bisa menjaga daya beli masyarakat, juga pengendalian inflasi dampak gejolak harga saat Ramadan.

Dimana harga sejumlah komoditas pangan mulai merangkak naik sejak akhir Februari atau awal Ramadan 2025.

Karena itu, lebih lanjut, Dishanpan menggandeng Perseroda Jateng Agro Berdikari (JTAB) melakukan stabilisasi harga dan terus berlanjut hingga mendekati Lebaran.

Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilisasi harga pangan menjelang Idulfitri yang mengalami kenaikan harga.

Produk pangan yang disubsidi didasarkan pada gejolak harga di pasaran.

"Jelang Ramadan hingga Lebaran, banyak harga yang naik."

"Beras, minyak goreng, telur dan lainnya."

"Kami pantau lewat aplikasi, dilihat barang mana yang naik cukup tinggi, kami ambil dieksekusi diintervensi harga."

"Harapan kami, masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau, sekaligus pengendalian inflasi," tuturnya.

Baca juga: Ditemukan Minyakita Belum Miliki Izin Edar di Pasar Baru Kudus, Disdag: Kami Follow Up

Baca juga: Pekan ke-2 Ramadan, Harga Beras di Pasar Tradisional Kudus Stabil

Dalam penyaluran subsidi harga pangan, pembelian dilakukan dengan menyertakan fotokopi KTP.

Masing-masing warga hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram bawang merah.

Dalam rangka pemerataan program agar stok bahan pangan bersubsidi tersalurkan merata.

Pemprov Jateng memastikan ketersediaan komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, hingga cabai, bawang merah dan bawang putih tercukupi.

Masyarakat diminta tetap tenang menyikapi gejolak harga yang terjadi, meski harga beberapa kebutuhan pangan merangkak naik.

Penyebab kenaikan harga dimungkinkan karena panjangnya rantai pasok.

Seorang warga, Zubaedah memanfaatkan program tersebut untuk berburu kebutuhan pokok selama Ramadan.

Dia rela antre sejam untuk membeli 10 kilogram beras, minyak goreng, dan beberapa kebutuhan dapur lainnya dengan harga lebih murah.

"Mumpung harganya murah, harus dimanfaatkan."

"Alhamdulillah terbantu, karena harga-harga sembako sekarang naik," ujar warga Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus ini.

Warga lain, Puji juga berburu kebutuhan pokok pada Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Kaliwungu.

Dia membeli 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 1 kilogram bawang merah, cabai, telur, dan aneka frozen food untuk kebutuhan buka puasa dan sahur.

"Mumpung harga murah dibeli yang dibutuhkan," ucapnya. (*)

Baca juga: Pemkab Jepara Pangkas 24 Rekening OPD Imbas Efisiensi Anggaran, Ini Data Rincinya

Baca juga: Berikut Skema Rekayasa Lalu Lintas untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Polres Batang Siap Kawal

Baca juga: Perusahaan di Jateng Wajib Berikan THR Selambat-lambatnya H-7 Lebaran

Baca juga: Bupati-Wakil Bupati Karanganyar Sidak Pasar, Pantau Harga Pangan Jelang Lebaran, Ini Hasilnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved