Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

UPDATE : Ditolak saat Laporan ke Polres Pemalang, Putri Korban Penipuan Curhat ke Damkar

Ditolak saat membuat laporan aduan ke Polres Pemalang, Rindika Putri (23) warga Kota Pekalongan, curhat ke petugas damkar Kota Pekalongan.

istimewa/Dro
CURHAT - Ditolak saat membuat laporan aduan ke Polres Pemalang, Rindika Putri (23) warga Kota Pekalongan, curhat ke petugas damkar Kota Pekalongan. Putri curhat ke petugas damkar Kota Pekalongan karena sudah jadi korban penipuan sepeda listrik melalui marketplace Facebook. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Ditolak saat membuat laporan aduan ke Polres Pemalang, Rindika Putri (23) warga Kota Pekalongan, curhat ke petugas damkar Kota Pekalongan.

Putri panggilan akrabnya menceritakan, ia curhat ke petugas damkar Kota Pekalongan karena sudah jadi korban penipuan sepeda listrik melalui marketplace Facebook.

"Jadi saat lihat di Facebook marketplace, saya kepincut dengan sepeda listrik dengan harga Rp 1.650.000."

"Sebenarnya kalaupun itu barang second tidak apa-apa. Setelah komunikasi dengan penjual, dari penjual bilang dengan harga Rp 1.650.000 adalah barang baru bukan barang second atau bekas," kata Rindika Putri (23) warga Kota Pekalongan, Sabtu (15/3/2025).

Kemudian, penjual itu meminta uang dengan alasan untuk membuat nota faktur untuk barang tersebut.

"Saya kan orang awam, tidak tahu kalau itu penipuan, penjual minta ditransfer dengan alasan untuk membuat nota."

"Lalu saya percaya, terus transfer uang sejumlah Rp 450 ribu," ucapnya.

Setelah diberikan nota tersebut, ia pergi ke toko sepeda listrik yang sesuai dari nota itu.

Toko sepeda listrik itu berada di daerah Kabupaten Pemalang.

"Saya pergi ke Pemalang, tempat toko sepeda listrik tersebut untuk memastikan barang itu. Kemudian, dari keterangan karyawan toko bahwa nota itu bukan dari toko tersebut."

"Pemilik toko menyatakan bahwa, saya adalah orang keenam yang mengalami kejadian serupa dan menyarankannya untuk melapor ke polisi," katanya.

Lalu, ia diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pemalang. Tiba di Polres Pemalang, namun saat laporan ke polisi malah ditolak laporannya.

"Laporannya di tolak, malah saya ditawari kue nastar sama polisi di sana," tambahnya.

Merasa kecewa, akhirnya Putri menelpon petugas Damkar Kota Pekalongan untuk mencurahkan perasaann hatinya karena sudah jadi korban penipuan.

"Alasan curhat ke damkar, karena kalau misalnya curhat ke psikolog malah bayar lagi, akhirnya curat ke damkar," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved