istimewa
PENCERAMAH - Pakar Maqashid Syariah Indonesia DR KH Nasrulloh Afandi, Lc, MA menegaskan di era modern ini, melalui medsos, marak orang-orang yang mengklaim dan mendeklarasikan dirinya sebagai penceramah, juru dakwah Islam. Tetapi sebenarnya mereka itu orang-orang yang menyesatkan, dan wajib diceramahi, wajib dinasehati, dalam acara malam memperingati Nuzulul Qur’an, masjid Agung Baitul Makmur, kabupaten Jepara, Jawa Tengah (16/3/2024).
Sedangkan dalam konteks evaluasi Ibadah Romadhon, Gus Nasrul menjabarkan tentang keimanan dan ketakwaan, mengutip pendapat Imam Thohir Ibnu Asyur dalam kitab tafsirnya at-tahrir wa at-Tanwir, "Suksesnya orang beriman, itu, jika selepas Ramadhan, apabila bulan Ramadhan selesai, tidak berhenti tidak berkurang kualitas ibadahnya," tutur Doktor Maqashid Syariah Universitas al-Qurawiyin Maroko itu.
Contohnya? Jika selepas bulan Ramadan masih tetap, rajin solat tahhajud, rajin membaca al-Quran, rajin bersedekah dan berbagai amal ibadah dan kebaikan lainnya, maka itulah tanda-tanda orang itu sukses menggembleng dirinya selama bulan Ramadan.
"Tetap menjadi orang bertakwa ,ahli ibadah, minimal hingga datangnya Romadhon tahun depan. Itulah bukti keimanan dan ketakawaan yang sukses dipupuk selama bulan Ramadhan," pungkas alumnus pesantren Lirboyo Kediri dan Pesantren Sarang Rembang itu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.