Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

45 Hari Kerja Bupati Kudus Samani Intakoris: Aduan Warga Didominasi Jalan Berlubang

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sudah menerima sejumlah aduan dari masyarakat sejak pertama menjabat sebagai Bupati, utamanya berkait jalan rusak.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
PEMKAB KUDUS
45 HARI KERJA - Bupati Kudus Sam'ani Intakoris. Dalam kurun waktu 45 hari semenjak Samani Intakoris menjabat Bupati Kudus, aduan masyarakat Kudus didominasi persoalan jalan rusak atau berlubang. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris sudah menerima sejumlah aduan dari masyarakat sejak pertama menjabat sebagai Bupati Kudus.

Aduan dari masyarakat itu diterimanya melalui kanal Wadul K1 & K2 ke nomor Whatsapp 08562025111.

Kanal aduan yang dibentuknya bersama wakilnya Bellinda Putri Sabrina Birton ini untuk memudahkan warga dalam menyampaikan keluhan.

Semua yang berkaitan dengan pelayanan publik dipersilakan untuk diadukan.

Baca juga: Bupati Kudus Sam’ani Intakoris Segera Isi Kekosongan Pejabat Eselon 3 dan 4

Baca juga: Bupati Kudus Sam’ani Intakoris Ancam Jatuhkan Sanksi Bagi ASN yang Tidak Disiplin

Setelah hampir 45 hari menjalani tugas sebagai Bupati, ada banyak aduan dari masyarakat. 

Aduan melalui kanal Wadul K1 & K2 paling banyak didominasi perihal masalah jalan berlubang, lampu penerangan jalan umum, BPJS kesehatan, dan ketersediaan gas elpiji.

“Kemudian juga aduan perihal DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), BPJS, BLT (Bantuan Langusng Tunai), dan persoalan lapangan pekerjaan."

"Banyak yang tanya saya masalah lowongan pekerjaan,” kata Sam’ani Intakoris.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya memerintahkan kepada setiap dinas teknis untuk merespons cepat.

Dia tidak ingin ada penundaan pelayanan aduan.

Dengan begitu masyarakat bisa merasakan kinerja pemerintah yang responsif.

Kemudian yang tidak kalah penting, dalam memberikan pelayanan harus dengan tulus dan ikhlas.

Dia tidak ingin ada pungutan liar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pasalnya, selama dia memimpin dia tidak ingin ada pungli di setiap organisasi perangkat daerah.

Baca juga: "Semoga Dapat Berkah dari Sunan Muria" Warga Kudus Berebut Isi Gunungan Saat Tradisi Sewu Kupat

Baca juga: Mengenal Tradisi Unik Memberi Makan Bulus di Kudus, Dipercaya Sebagai Peninggalan Sunan Muria

Sam’ani mengakui sampai saat ini dia masih menerima laporan adanya pungutan liar di kantor dinas. 

Sedianya dia sudah mengetahuinya, hanya saja dia diam dan memberikan kesempatan untuk melakukan pembenahan sebelum akhirnya nanti akan dieksekusi perihal sanksinya.

“Saya tahu, tapi saya diam."

"(Nanti) saya eksekusi."

"Masalah pelayanan dengan semangat bekerja yang baik,” kata dia.

Dalam memimpin Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris acap kali turun langsung untuk meninjau masalah di bawah.

Peninjauan ini rutin dilakukan.

Bahkan tidak jarang para pegawai di bawahnya yang tahu.

Atas pola kerjanya tersebut dia mengabaikan suara sumbang yang mengarah pada dirinya.

Sebab, katanya, banyak yang tidak yakin kalau apa yang dikerjakan dalam meninjau langsung ke bawah akan bertahan satu bulan atau paling maksimal dua tahun sejak menjadi Bupati.

“Saya tidak peduli, lebih baik saya begini kalau saya mati dalam keadaan sahid,” kata dia. (*)

Baca juga: Hari Jadi ke-59, Pemkab Batang Perkuat Pelayanan Publik dan Pariwisata

Baca juga: 5 Hari Berlalu, Sosok Pembuang Bayi Laki-laki di Hutan Jati Semanggi Blora Masih Misteri

Baca juga: Masih Ada ASN Pemkot Semarang Absen Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Agustina: Kebanyakan Makan Opor

Baca juga: Situs Judi Online Gunakan Domain PolrestaSurakarta.com, Kasat Reskrim: Server Berada di Luar Negeri

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved