Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Bau Menyengat, Tumpukan Sampah Usai Syawalan Kaliwungu Kendal, Warga Desak Pindah Lokasi Pembuangan

Tak sedikit pedagang yang membuang sampah di sekitar lokasi syawalan, tepatnya di sebelah timur perlintasan kereta api jalur Kaliwungu Kendal.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
ANGKUT SAMPAH - Petugas kebersihan mengangkut sampah yang menumpuk seusai momentum syawalan, di sebelah timur perlintasan kereta api jalur Pantura atau jalur utama Kaliwungu, Jumat (11/4/2025). Pemkab Kendal telah menyiapkan skema penutupan permanen agar tak menggangu aktivitas warga. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Gegap gempita tradisi syawalan di Kaliwungu Kabupaten Kendal, turut meningkatkan produksi sampah.

Tak sedikit pedagang yang membuang sampah di sekitar lokasi syawalan, tepatnya di sebelah timur perlintasan kereta api jalur Pantura atau jalur utama Kaliwungu.

Meskipun sudah diangkut, tumpukan sampah itu tetap meresahkan warga dan pengguna jalan.

Baca juga: "Berkahnya Para Wali Bagi Kami" Pedagang Gerabah Mengais Cuan di Tradisi Syawalan Kaliwungu Kendal

Baca juga: Alumni KDI Hibur Wisatawan Curug Sewu Kendal, Libur Lebaran Makin Ramai

Selain merusak pemandangan kota, bau busuk yang menyengat juga mencemari udara, terutama pada pagi dan sore hari. 

Bahkan saat hujan turun, bau sampah terasa lebih menyengat.

Lokasi itu memang menjadi satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kaliwungu, sebelum dibuang ke TPA Darupono.

Namun saat momentum syawalan, jumlah produksi sampah bisa meningkat dua kali lipat.

Hal itu membuat Pemkab Kendal mengerahkan dua kontainer dan dua dump truk untuk proses pengangkutan.

Padahal saat hari biasa, Pemkab Kendal hanya menyediakan satu kontainer dan satu truk pengangkut sampah setiap malam.

Warga setempat, Misanah merasakan dampak cukup serius.

Dia yang bekerja sebagai penjaga toko di sebelah pembuangan sampah, seringkali kehilangan pelanggan yang tak tahan dengan bau menyengat.

"Setiap hari baunya menyengat, apalagi kalau ada angin."

"Pembeli langsung pergi karena bau sampah menyebar sampai ke dalam toko," katanya, Jumat (11/4/2025).

Misanah hanya bisa pasrah.

Dia berharap Pemkab Kendal segera memindah lokasi tempat sampah itu, agar tak mengganggu aktivitas keseharian.

"Kalau bisa secepatnya dipindahkan di lokasi yang jauh dari aktivitas warga," tuturnya.

Pengguna jalan, Kanaya mengatakan dirinya selalu menahan napas tiap kali melewati Kaliwungu, terutama saat mendekati lokasi tempat pembuangan sampah tersebut.

Dia menilai, kualitas udara menjadi tidak sehat saat tempat pembuangan sampah dibangun di pusat kota.

Baca juga: Nasib Pilu Jumaiyah Warga Jatipurwo Kendal, 20 Tahun Kaki Dirantai di Kamar, Orangtua Sudah Pasrah

Baca juga: Perolehan Zakat Tahun Ini di Kendal Capai Rp13 Miliar

"Udara pagi dan sore hari yang seharusnya segar malah tercemar bau sampah."

"Karena di sini kalau pagi sama sore pasti ramai, apalagi ini momen syawalan,"

"Sebaiknya tempat sampah ini dipindah ke pinggiran kota, sehingga tidak mencemari kawasan pertokoan dan pemukiman warga." ungkapnya.

Terpisah, Kepala DLH Kabupaten Kendal, Aris Irwanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema untuk penutupan permanen di lokasi tersebut.

Namun, pihaknya masih belum menentukan kapan lokasi itu akan dieksekusi.

"Kami akan tutup permanen, tetapi terkait kapan waktunya akan kami lakukan secepatnya," ujarnya.

Aris menerangkan, setelah penutupan permanen dilakukan, maka warga yang ingin membuang sampah akan dialihkan langsung ke TPA Darupono.

Dia mengeklaim, Pemkab Kendal tak lagi memiliki lahan yang bisa dibuat untuk tempat pembuangan sampah pengganti di Kaliwungu. 

Sebagai gantinya, dia menawarkan kepada pemerintah desa agar bersedia menyediakan lahan untuk tempat pembuangan sampah.

"Dari Pemkab tidak ada lahan, makanya langsung ke TPA Darupono buangnya."

"Atau pihak desa dan masyarakat kalau bersedia menyediakan lahan TPS."

"Itu kalau bersedia," tandasnya. (*)

Baca juga: Duka Komsatun Warga Untung Suropati Semarang, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah Sejak Kecil

Baca juga: Dirut KAI Wisata: 12 Ribu Wisatawan Kunjungi Museum KA Ambarawa Semarang Selama Libur Lebaran

Baca juga: Jokowi Bereaksi, Tanggapi Rumor Ijazah Palsu: Siapa yang Menuduh, Dialah yang Membuktikan

Baca juga: Geger Mayat Perempuan Usia 28 Tahun di Kamar Hotel Poroliman Kudus, Korban Tewas Dibunuh?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved