Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kuliner

Benarkah Telur Tinggi Kolesterol? Berapa Butir Sehari Batas Konsumsinya?

Telur sering disebut sebagai penyebab kolesterol tinggi.  Apakah anggapan tersebut benar?

Editor: muslimah
Youtube/ika mardatillah
Telur Pindang 

TRIBUNJATENG.COM - Telur menjadi bagian sehari-hari dalam kehidupan rumah tangga.

Ia cocok disantap kapan pun, cepat dan mudah cara penyajiannya.

Masalahnya, selama ini telur sering disebut sebagai penyebab kolesterol tinggi. 

Karenanya, banyak orang mulai menghindarinya karena takut risiko jantung.

Ilustrasi telur ceplok atau telur mata sapi di wajan teflon.
Ilustrasi telur ceplok atau telur mata sapi di wajan teflon. (Shutterstock)

Padahal, telur juga dikenal kaya protein dan nutrisi.

Kandungan gizinya bermanfaat untuk tubuh bila dikonsumsi wajar.

Mitos soal kolesterol telur muncul sejak dekade 1970-an.

Namun kini, riset terbaru justru berkata sebaliknya.

Dalam artikel ini, akan dibahas peran kolesterol dalam telur. Juga fakta nutrisi dan panduan konsumsi telur yang sehat.

Telur Tinggi Kolesterol, Mitos atau Fakta?

Telur memiliki reputasi sebagai penyebab kolesterol tinggi dalam tubuh.

Namun menurut penjelasan di laman All Recipes, anggapan ini lebih banyak berasal dari kesalahpahaman lama.

Satu butir telur memang mengandung sekitar 186 mg kolesterol, tapi itu tidak serta-merta berbahaya.

Sejak 2015, FDA di Amerika Serikat telah mencabut rekomendasi batas kolesterol harian karena kurang bukti kuat tentang dampak langsungnya terhadap kesehatan jantung.

Masih dari sumber yang sama, peneliti menemukan bahwa efek konsumsi telur terhadap kadar kolesterol darah sangat kecil dan tidak signifikan.

Bahkan, kolesterol dalam makanan berbeda dengan kolesterol dalam darah.

Yang justru lebih berpengaruh terhadap peningkatan LDL (kolesterol jahat) adalah konsumsi lemak jenuh dan trans, bukan kolesterol dari makanan seperti telur.

Penjelasan dari laman Health juga menegaskan hal serupa.

Konsumsi telur memang bisa sedikit meningkatkan LDL, tetapi juga meningkatkan HDL (kolesterol baik) yang justru membantu menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, telur juga kaya nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B12, kolin, dan selenium.

Untuk sebagian kecil orang yang menyerap kolesterol secara lebih efisien, efeknya bisa lebih besar, tapi tetap aman jika dimakan dalam jumlah wajar.

Salah satu studi dari The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi hingga 12 telur per minggu tidak meningkatkan risiko penyakit jantung.

Bahkan, American Heart Association kini menyarankan konsumsi satu butir telur per hari sebagai bagian dari pola makan sehat.

Tentu saja, cara memasak juga perlu diperhatikan.

Telur rebus atau poached lebih sehat dibanding telur goreng yang dipadukan dengan sosis atau mentega. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved