Berita Tegal
Kasmini Keluhkan Harga Kelapa Parut di Tegal Capai Rp40.000, Biasanya Cuma Rp8.000
Kasmini tampak lesu saat memarkirkan sepeda motornya di toko kelapa parut di Pasar Kejambon, Kota Tegal, Selasa (15/4/2025) sore.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Kasmini tampak lesu saat memarkirkan sepeda motornya di toko kelapa parut di Pasar Kejambon, Kota Tegal, Selasa (15/4/2025) sore.
Bagaimana tidak, harga kelapa parut harganya masih melambung tinggi hingga Rp40 ribu per kilogram.
Dia tiap hari membeli kelapa parut di toko langganannya yang buka hingga pukul 20.00.
Baca juga: Tasyakuran HUT ke-17 Bawaslu RI di Kabupaten Tegal, "Usia Sedang Ranum-Ranumnya"
Baca juga: Sekda Amir: Perumda Tirta Ayu Kabupaten Tegal Perlu Perluas Cakupan Pelanggan
Kelapa parut tersebut akan digunakannya untuk bahan dagangannya pagi hari, yaitu kupat sayur dan gemblong.
"Mahal banget, padahal ini buat jualan."
"Satu kilogram harganya Rp40 ribu."
"Padahal biasanya Rp7.000 hingga Rp8.000," kata Kasmini, warga Mejasem Tegal kepada Tribunjateng.com, Selasa (15/4/2025).
Kasmini mengungkapkan, mahalnya harga kelapa ini sangat memberatkan pedagang kecil sepertinya.
Karena hampir olahan makanan yang dibuatnya menggunakan kelapa.
"Saya sangat berharap, harga kelapa bisa ditekan dan turun seperti biasanya," harapnya.
Pedagang kelapa parut, Somirin (70) mengungkapkan, kelapa hingga saat ini masih langka.
Dia kekurangan stok.
Dari yang biasanya sebulan bisa menstok sampai 1.000 kelapa, kini pengiriman per 200 kelapa jika ada.
"Malah lebih mahal sekarang."
"Saya Lebaran jual Rp35 ribu per kilogram, sekarang Rp40 ribu per kilogram."
"Untuk yang per kelapa harganya Rp20 ribu," ungkapnya.
Somirin mengatakan, kenaikan harga ini sudah bertahan dua bulan sejak sebelum Ramadan.
Saat normal harga kelapa parut per kilogramnya hanya Rp20 ribu.
Kemudian yang dijual hanya sekira Rp8.500 hingga Rp9.000.
"Penjualan di masyarakat juga menurun."
"Saya biasanya jual 100 kelapa per hari, kini hanya sekira 70 kelapa," jelasnya. (*)
Baca juga: Cerita Ferry Pendaki Asal Sidikalang Tersesat di Lereng Ungaran, Bertemu 2 Orang Membantu Turun
Baca juga: Trauma Siswa di Batang Santap Menu Makan Bergizi Gratis, Bupati Faiz: 2 Vendor Bertanggungjawab
Baca juga: Ini Penyebab Tingginya Angka Kematian Kasus DBD di Kudus, 6 Bulan Ada 15 Pasien Meninggal
Baca juga: Nilai Investasi di Wonosobo Capai Rp700 Miliar, Lampaui Target 2024 Berkat Mudahnya Perizinan
UPS Tegal Launching Program S3 Pendidikan, Kedua di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Pemkot Tegal Resmikan Mobil Pangan Murah Panmuter |
![]() |
---|
Pemkot Tegal Gandeng Kejari Sosialisasi Monitoring dan Evaluasi Pengamanan Proyek Strategis Daerah |
![]() |
---|
Penulis Asal Belanda Kagumi Arsitektur Bangunan di Kota Tegal |
![]() |
---|
3 Raperda Kota Tegal Segera Dibahas, Ini Penjelasan Resmi Dedy Yon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.