Banyumas
Daerah Khusus untuk Jateng Selatan, Bupati Banyumas: Setuju Asal Ada Undang-Undangnya
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menilai menjadikan wilayah selatan Jawa Tengah sebagai daerah khusus atau aglomerasi lebih realistis
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Wacana pembentukan Provinsi Jawa Selatan (Jasela) kembali mencuat.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menilai menjadikan wilayah selatan Jawa Tengah sebagai daerah khusus atau aglomerasi lebih realistis daripada pemekaran wilayah.
"Kalau ada undang-undang atau aturan yang menjadikan wilayah Banyumas dan sekitarnya sebagai daerah khusus, saya lebih cocok ke situ," kata Sadewo kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (15/5/2025).
Menurutnya, pemekaran wilayah menjadi provinsi baru seperti Jawa Selatan akan menimbulkan biaya yang tidak sedikit.
Terutama pembangunan infrastruktur dan pembentukan lembaga baru.
"Pemekaran mau tidak mau akan memunculkan cost banyak, misal kantor baru, infrastruktur baru," ujarnya.
Sadewo menilai, wacana pembentukan Provinsi Jawa Selatan merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Itu bukan kewenangan saya, penilaian ada di pusat.
Tapi tanggapannya memang wilayah Jateng luas, jadi untuk mendekatkan pelayanan agar mempercepat pembangunan, ya itu bisa dipahami," tambahnya.
Terkait update pemekaran wilayah Banyumas sendiri, Sadewo menyebut hingga kini belum ada perkembangan yang signifikan.
Pemerintah Kabupaten Banyumas telah mengusulkan pemekaran menjadi tiga wilayah administratif baru.
"Belum ada perkembangan, tapi kita usulkan jadi tiga daerah baru: Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dan Banyumas Barat," imbuhnya.
Sadewo menilai Purwokerto secara kesiapan sudah sangat layak menjadi daerah otonom.
"Kalau Banyumas dimekarkan, saya kira Purwokerto sudah sangat siap.
Akan tetapi kasihan Banyumas kabupatennya yang belum siap," terangnya.
Dengan demikian, langkah menjadikan kawasan selatan Jawa Tengah sebagai daerah khusus dinilai lebih memungkinkan untuk diterapkan dalam waktu dekat.
Selain minim biaya, pendekatan ini dinilai bisa lebih cepat mendukung ketahanan pangan dan pembangunan daerah.(jti)
Rp 12,5 Miliar Dikucurkan untuk Pembangunan Jembatan Penghubung Dusun Terpencil di Banyumas |
![]() |
---|
Pria Tewas Mengambang di Sungai Serayu Banyumas, Empat Hari Hilang dari Jakarta |
![]() |
---|
Bupati Banyumas Siap Laksanakan Putusan MK Soal Sekolah Gratis, Meski Berat untuk APBD |
![]() |
---|
Pemkab Banyumas Didesak Buat Perda yang Jelas Soal Larangan Berjualan di Fasilitas Umum |
![]() |
---|
Tidak Kapok, Wanita di Purwokerto Ditangkap Polisi Untuk Kedua Kali Karena Jual Obat Terlarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.