Berita Ungaran
Resah PMK Ancam Kurban Iduladha: Peternak di Semarang Bentengi Sapi dengan Jamu Tradisional
Peternak di Jawa Tengah melakukan berbagai cara menjaga kesehatan sapinya menjelang Hari Raya Iduladha karena khawatir penyakit mulut dan kuku (PMK)
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Pengawasan dan vaksinasi pun terus diperkuat, termasuk dengan membentuk kader penyakit hewan menular di setiap desa.
“Tahun ini kami membentuk kader penyakit hewan menular satu orang per desa, yang berarti sebanyak 235 orang.
Kami harap kader tersebut membantu kami dalam memberikan edukasi, informasi ke masyarakat, serta melaporkan kejadian kasus ke petugas kesehatan hewan,” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Masyaraket Veteriner (Kesmavet) Dispertanikap Kabupaten Semarang, drh Yohana Diah Haryuni.
7 Sapi Mati
Menjelang Iduladha, keresahan kembali merebak di kalangan peternak sapi di Kabupaten Semarang.
Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang mengonfirmasi adanya temuan tujuh ekor sapi yang dicurigai terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketujuh sapi tersebut berasal dari Kecamatan Ambarawa dan dilaporkan menunjukkan gejala PMK pada Senin (19/5/2025).
“Dua pekan ini kami pantau hanya satu ekor, namun kemarin jumlahnya bertambah menjadi tujuh ekor yang dilaporkan terindikasi PMK,” jelas Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dispertanikap Kabupaten Semarang, drh Yohana Diah Haryuni kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/5/2025).
Sebagai respons cepat, Dispertanikap memperketat pengawasan dan pemeriksaan terhadap ternak ruminansia, baik di pasar hewan maupun kandang-kandang komunal.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, khususnya menjelang momentum pemotongan hewan kurban.
“Tahun ini kami sudah melakukan vaksinasi PMK, pengobatan terhadap hewan yang terindikasi PMK dan LSD (Lumpy Skin Disease), serta memperkuat pelaporan,” imbuh dia.
Tak hanya itu, upaya preventif juga dilakukan dengan membentuk kader penyakit hewan menular sebanyak satu orang per desa.
Sebanyak 235 kader telah ditugaskan untuk membantu edukasi, deteksi dini, dan pelaporan kasus di masyarakat.
“Diharapkan membantu kami sehingga mempercepat penanganannya,” pungkas drh Yohana.
Beri Ramuan Herbal
Siap Jadi Tuan Rumah! PBVSI Kabupaten Semarang Fokus Perbaiki Venue Voli di Sport Center Wujil |
![]() |
---|
Dishub Kabupaten Semarang Punya Mobil Skylift Baru Harga Rp1,83 Miliar, yang Lama Sudah Tua |
![]() |
---|
Detik-detik Truk Bermuatan Kayu Berjalan Mundur Hingga Kecelakaan di Tanjakan Lemahabang Semarang |
![]() |
---|
Kisah Rofidah, Penjual Lotek Yang Kini Merajut Eceng Gondok Jadi Kerajinan Beromzet Rp8 Juta Sebulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 2 Truk Terguling di Lemahabang, Arus Lalu Lintas Semarang-Solo Macet Total 2 KM! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.