Berita Semarang
Tak Jadi Dilarang, PKL Jalan Hasanuddin dan Madukoro Semarang Boleh Berjualan dengan Catatan Begini
Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Hasanuddin Semarang Utara dan Jalan Madukoro Semarang Barat dipastikan bisa berjualan di lokasi tersebut.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Hasanuddin Semarang Utara dan Jalan Madukoro Semarang Barat dipastikan bisa berjualan di lokasi tersebut seperti biasanya.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Aniceto Magno Da Silva pada audiensi PKL kawasan tersebut di kantor DPRD Kota Semarang, Rabu (21/5/202/).
Ia memastikan bahwa keputusan untuk mengizinkan PKL beraktivitas kembali akan diambil dalam rapat yang dijadwalkan pada hari Senin pekan depan.
Baca juga: Akui Sempat Dilarang Jualan, PKL Hasanuddin dan Madukoro Geruduk Kantor DPRD Kota Semarang
Menurutnya, rapat tersebut akan membahas beberapa lokasi, termasuk jalan Madukoro, jalan Hasanuddin, dan eks Barito.
Rapat ini diharapkan menghasilkan keputusan yang menguntungkan bagi para PKL dan memastikan mereka dapat berjualan kembali.
"Ini pasti besok Senin kita akan rapatkan, panjenengan (para pedagang) menunggu saja. Tapi saya pastikan besok Senin sudah ada keputusan, pedagang boleh jualan lagi," tegasnya.
Dia melanjutkan, pihaknya ingin memastikan bahwa ke depannya, PKL menjadi primadona.
"Kenapa primadona? Karena mereka merupakan penyumbang devisa terbanyak, khususnya di Dinas Perdagangan. Karena target kami yang tadi di Rp 40 miliar, maka bisa kolaborasi dengan Om Petir dan yang lain, kami targetkan menjadi Rp 100 miliar dalam satu tahun," terangnya.
Sementara itu, meskipun memberikan izin, Aniceto menekankan agar PKL patuh terhadap ketentuan yang berlaku.
PKL diharapkan menjaga kebersihan, keamanan, dan keselamatan di area berjualan mereka.
Selain itu, untuk jalan Madukoro, izin hanya akan diberikan di satu sisi, yaitu sebelah kiri, sebagai upaya penataan yang lebih baik, terutama mengingat lokasi yang strategis sebagai pintu keluar masuk ke bandara.
"Maka kami akan melakukan penataan yang beda sama yang lain. Dalam arti harus diseragamkan dan mereka tidak boleh pakai tenda. Mereka harus los kayak gitu aja. Kalau hujan baru dipakai tenda," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Hasanuddin Semarang Utara dan Jalan Madukoro Semarang Barat menggeruduk kantor DPRD Kota Semarang, Rabu (21/5/2025).
Mereka menuntut agar kembali diperbolehkan berjualan di sepanjang jalan tersebut.
"Tuntutannya hanya ingin ada kepastian hukum supaya mereka bisa jualan kembali. Karena itu ada SK dari Walikota yang dulu tempat itu boleh berjualan, kemudian ada larangan," kata Kuasa Hukum mewakili para pedagang, Zainal Abidin Petir di sela aksi berlangsung..
Puluhan PKL itu diterima Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Muhammad Khadik, serta perwakilan anggota DPRD Kota Semarang komisi B dan D.
Angka Kelahiran di Kota Semarang Menurun, Hingga Juni 2025 Baru Catat 10.066 Akta |
![]() |
---|
Pendidikan Hukum di Era Baru, Undip Tegaskan Komitmen Terhadap Keadilan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Kamis 24 Juli 2025: Hujan Ringan di Sore Hari |
![]() |
---|
Mbak Ita Terima 2 Kali Surat Kaleng Dikirim dari Erlangga dan Pos Johar |
![]() |
---|
Kesaksian Mbak Ita Soal Pemusnahan Buku Iuran Kebersamaan dan Handphone Pejabat Pemkot Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.