Berita Kriminal
Ternyata Pesanan, Segini Bayaran Ormas GRIB Jaya Bongkar dan Rusak Aset PT KAI di Semarang
Polisi berhasil mengamankan empat anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi berhasil mengamankan empat anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya atas dugaan tindak pidana perusakan dan pencurian pagar seng milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Keempat pelaku yang ditangkap antara lain KA, yang menjabat sebagai Ketua GRIB Jaya Pimpinan Anak Cabang (PAC) Mijen, serta tiga anggotanya berinisial DW alias Tebo, YJO, dan HY.
Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi perusakan tersebut dilakukan atas permintaan seorang pria bernama Eko, yang diketahui merupakan mantan penghuni rumah di atas lahan eks sengketa milik PT KAI.
Eko disebut memberikan bayaran sebesar Rp1,7 juta kepada para tersangka sebagai imbalan untuk melakukan serangkaian aksi teror, termasuk pemasangan spanduk provokatif dan perusakan fasilitas milik perusahaan.

"Iya selepas dipesan oleh saudara E (Eko) kelompok GRIB Jaya PAC Kecematan Mijen melakukan pemasangan MMT (spanduk) di lahan sengketa antara E dengan PT KAI," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Dwi Subagio saat konferensi pers di Mapolda Jateng Kota Semarang, Kamis (22/5/2025).
Dwi menyebut, sengketa tanah tersebut sebenarnya sudah selesai melalui putusan Pengadilan Negeri Semarang bernomor 358/PDT.G/2014/PN SMG.
Tanah yang disengketakan berada di Gergaji, Randusari, Semarang Selatan.
Namun, putusan pengadilan itu tidak diterima oleh E sehingga memesan ormas GRIB Jaya untuk melakukan tindakan teror pada rentang bulan Desember 2024.
Para anggota GRIB Jaya tersebut juga melakukan pencurian pagar seng dan besi untuk membuat markas GRIB di Mijen tetapi ditolak warga akhirnya dialihkan untuk kepentingan pribadi.
"Akibat kejadian itu, PT KAI alami kerugian hingga Rp250 juta," katanya.
Terkait dengan pemesan ormas GRIB Jaya, Dwi menyebut sedang melakukan pencarian.
"Ya kami meminta kepada E agar segera menyerahkan diri," paparnya.
Tak hanya itu, Eko juga diduga memesan sebanyak 50 orang dari empat PAC ormas GRIB Jaya untuk melakukan pengerusakan.
Namun terkait hal itu, Dwi menyebut masih melakukan pendalaman.
"Termasuk soal apakah mereka juga dipesan pada kasus lainnya," bebernya.
Tampang Aiptu Rajamuddin Anaknya Hajar Wakepsek di Ruang BK, Bantah Lakukan Pembiaran |
![]() |
---|
Kisah Cinta Petani dan Mahasiswi, Anak Hasil Hubungan Terlarang Dibuang ke Semak-semak |
![]() |
---|
Detik-detik Siswa Hajar Wakepsek di Depan Ayahnya, Sang Ayah Anggota Polri Cuma Lihat dan Biarkan |
![]() |
---|
Begini Penderitaan Remaja Magelang yang Disiksa Polisi Lalu Disebar Data Pribadinya |
![]() |
---|
Pemuda 19 Tahun di Banyumas Tewas Tersengat Listrik Diduga Hendak Mencuri, Kaki Mencuat dari Eternit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.