4 SMA-SMK Swasta di Jepara Terima Jatah Program Pendidikan Gratis, Ini Kata Mereka

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - SMK dan SMA swasta di Kabupaten Jepara menyambut penuh suka cita program pendidikan gratis yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Empat sekolah tingkat SMA atau SMK swasta di Kabupaten Jepara ditunjuk Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi sebagai sekolah kemitraan pendidikan gratis. 

Empat sekolah tersebut merupakan hasil kemitraan Pemprov Jateng dengan sekolah swasta yang dibiayai melalui APBD Provinsi.

Baca juga: Bupati Witiarso Dorong Program Revitalisasi Warisan Budaya di Jepara Melalui Sedekah Bumi

Baca juga: Bupati Witiarso Utomo Sodorkan Desa Balong Jepara Jadi Pelabuhan Internasional

Siswa SMA dan SMK di Jepara yang kurang mampu diberi kesempatan untuk bersekolah gratis di keempat sekolah tersebut. 

Keempat sekolah yang ditunjuk itu meliputi SMA NU Kedung, SMK Islam Jepara, SMK Islam Datuk Singaraja, dan SMK Islam Walisongo Pecangaan. 

Kepala SMK Islam Walisongo Pecangaan Jepara, Irbab Aulia Armi pun menyambut posifit program pendidikan gratis ini. 

Menurutnya, adanya sekolah gratis memberi kesempatan kepada siswa miskin agar tidak putus sekolah karena terkendala biaya.

"Tentu kami menyambut baik program bersama ini."

"Artinya, jangan sampai tidak mendukung."

"Kami ingin memberi fasilitas pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu," kata Irbab kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/5/2025).

Dia menjelaskan, pihaknya mendapatkan konfirmasi dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II sebelum sekolahnya ditunjuk sebagai sekolah kemitraan Pemprov Jateng. 

SMK Islam Walisongo Pecangaan Jepara pun sudah mendapatkan SK SMA/SMK oleh Pemprov Jateng yang menjadi mitra pada Senin (19/5/2025), bertepatan launchingnya program ini. 

Baca juga: Berantas Premanisme, Polisi Intensifkan Patroli Malam di Jepara

Baca juga: Sapi Jenis Simmental Asal Jepara Jadi Pilihan Presiden Prabowo Saat Idul Adha 2025

"Kami sempat disosialisasikan juga bagaimana petunjuk teknis dari program ini."

"Sudah ada konfirmasi dari cabang dinas," ungkapnya.

Dari 36 siswa yang dibebaskan dari biaya pendidikan ini, nantinya tidak hanya ditempatkan di satu kelas, melainkan bisa menyesuaikan jurusan yang dipilih.