Berita Jepara
Bupati Witiarso Dorong Program Revitalisasi Warisan Budaya di Jepara Melalui Sedekah Bumi
Bupati Jepara, Witiarso Utomo ingin Sedekah Bumi bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan yang harus dilestarikan dan sebagai bukti kemandirian desa.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Bupati Jepara, Witiarso Utomo ingin Sedekah Bumi bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan yang harus dilestarikan dan sebagai bukti kemandirian desa yang aktif.
Menurutnya, sedekah bumi menjadi satu di antara momentum penting dalam pelestarian budaya lokal dan perwujudan rasa syukur masyarakat terhadap limpahan rezeki dari Allah Swt.
Bupati Witiarso menegaskan bahwa Sedekah Bumi juga merupakan ungkapan syukur masyarakat atas keselamatan dan hasil bumi yang telah diperoleh.
Baca juga: Bupati Witiarso Utomo Sodorkan Desa Balong Jepara Jadi Pelabuhan Internasional
Baca juga: Ketua Umum DPP IKADIN Lantik DPC Blora, Pati dan Jepara Periode 2024–2029
“Semua ungkapan syukur itu dapat dilihat dari suasana kebersamaan dan gotong royong dalam pelestarian budaya warisan leluhur ini,” kata Witiarso Utomo.
Mas Wiwit sapaan akrabnya menilai, adanya Kirab Gunungan dan Karnaval Budaya yang digelar di setiap sedekah bumi merupakan wujud ekspresi kreativitas dan identitas kultural masyarakat.
Dia menekankan pentingnya ruang-ruang fisik dan sosial di tengah era digital untuk memperkuat karakter generasi muda dan mempererat jati diri bangsa.
“Kami harap kegiatan ini tidak hanya menjadi tontonan yang menarik, tetapi juga tuntunan bagi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, agar makin mencintai budayanya, memahami akar tradisinya, serta menghormati warisan para leluhur,” imbuhnya.
Tradisi Sedekah Bumi, lanjutnya, memiliki peran strategis dalam memperkuat solidaritas sosial sekaligus membangkitkan potensi ekonomi dan pariwisata berbasis budaya lokal.
Oleh karena itu, Pemkab Jepara terus mendorong program-program prioritas seperti Revitalisasi Warisan Budaya, Desa Wisata Aktif, dan Festival Budaya Lokal.
“Dengan terus merawat dan mengembangkan tradisi seperti ini, saya yakin Jepara tidak hanya akan dikenal sebagai ‘Kota Ukir’, tetapi juga sebagai kota yang mampu mengharmonikan antara kemajuan dan kelestarian, antara ekonomi dan budaya, serta antara modernitas dan spiritualitas,” tandas Bupati.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan diharapkan menjadi agenda tahunan yang semakin memperkuat identitas budaya Jepara. (*)
Baca juga: IGTKI Kudus Minta Pemerintah Sejahterakan Guru PAUD demi Program Wajib Belajar 13 Tahun
Baca juga: Sedekah Laut Tambaklorok Semarang: Nelayan Melarung Kepala Kerbau dan Sesaji ke Laut
Baca juga: Inilah Sosok Bojan Hodak, Pelatih Terbaik Liga 1 2024-2025, Pertama dalam Sejarah Persib Bandung
Baca juga: Kegiatan SD Sukorejo Grobogan Dimulai Senin Esok, Relawan Berjibaku Bersihkan Lumpur Pascabanjir
| Disperkim Jepara Cek Drainase, Saluran Irigasi di 2 Perumahan Ini Bermasalah |
|
|---|
| Petani Jepara Terima Bantuan Alsintan, Abdul Wachid: Perkuat Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Gus Hajar Buka PELTI Cup 2025: Cetak Petenis Muda Berbakat di Jepara |
|
|---|
| Kericuhan di Balai Desa Damarjati Jepara, Warga dan Perangkat Desa Sama-sama Lapor Polisi |
|
|---|
| Satreskrim Polres Jepara Sudah Kantongi Nama Pelaku Pencabulan Remaja 14 Tahun di Karimunjawa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.