Berita Slawi
Sentra Produk Orang Tegal dan Serba Lokal Hadir di Trasa, Harga Mulai Puluhan Ribu Sampai Jutaan
Bagi masyarakat yang hendak membeli oleh-oleh ataupun produk UMKM khas Kabupaten Tegal tidak perlu bingung, karena sekarang ini sudah tersedia
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Bagi masyarakat yang hendak membeli oleh-oleh ataupun produk UMKM khas Kabupaten Tegal tidak perlu bingung, karena sekarang ini sudah tersedia dan terpusat di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) Co-Working Space Slawi.
Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, memudahkan masyarakat yang hendak mencari oleh-oleh, makanan, minuman, jajanan ataupun kerajinan, fashion dengan menghadirkan galeri dan gerai di kawasan Trasa Co-Working Space.
Adapun galeri dan gerai yang dimaksud yaitu Sentra Produk Orang Tegal atau disingkat SPOT, dan Serba Lokal atau disingkat Serlok (pusat oleh-oleh khas Tegal).
Rencananya dua tempat yang memajang dan menjual produk UMKM Lokal Kabupaten Tegal ini akan diresmikan oleh Bupati Ischak Maulana Rohman, bersama Wakil Bupati Ahmad Kholid.
Grand opening SPOT dan Serlok akan dilaksanakan pada Rabu (28/5/2025) malam, sekaligus peninjauan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Tegal.
Ditemui Tribunjateng.com saat sedang melakukan persiapan di lokasi, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto menjelaskan, selain grand opening Galeri SPOT dan Gerai Serlok nantinya juga berlangsung launching produk ekspor bahan baku kayu dari CV Paku Aji Indonesia.
Dikatakan Rudy, Sentra Produk Orang Tegal atau SPOT ini bisa disebut seperti Galeri UMKM jika di daerah lainnya.
Sementara Serlok lebih kepada gerai atau tempat jual beli produk oleh-oleh khas Kabupaten Tegal.
"Sampai saat ini sebanyak 1.200 produk dari 150 lebih UMKM di Kabupaten Tegal sudah masuk ke Galeri SPOT.
Sementara hadirnya SPOT ini masuk dalam program strategis dan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Tegal," jelas Imam Rudy Kurnianto, pada Tribunjateng.com.
Supaya suasana tidak monoton dan pengunjung tidak bosan, nantinya sebulan sekali produk UMKM yang di pamerkan di Galeri SPOT akan diubah menyesuaikan tema atau peringatan hari tertentu.
Berkonsep Tematik, Rudy mencontohkan semisal mendekati Hari Batik maka nantinya produk yang dipamerkan dominan batik dan seterusnya.
Tapi Tematik ini lebih kepada produk kerajinan, fashion, kayu, industri alat olahraga, herbal dan sejenisnya, sedangkan untuk makanan dan minuman rutin tidak berubah menyesuaikan tema.
Rudy berharap dengan mengusung konsep tematik produk diganti sebulan sekali, Galeri SPOT di Trasa Co-Working Space Slawi tidak membosankan dan terus diminati oleh pengunjung.
"Kisaran harga yang ditawarkan di Galeri SPOT mulai paling murah Rp10 ribuan untuk produk makanan. Tapi harga menyesuaikan kemasan. Sedangkan produk kerajinan mulai ratusan ribu sampai ada yang harga Rp2 juta per produk bahkan ada yang lebih mahal lagi," ungkap Rudy.
RAPPPIA Kabupaten Tegal Gelar Jambore Anak Selama Dua Hari, Berharap Bisa Jadi Agenda Rutin Tahunan |
![]() |
---|
Ingin Lapor Aktivitas Mencurigakan Terkait Rokok Ilegal Catat Kontak Bea Cukai Tegal Berikut |
![]() |
---|
Diskominfo Kabupaten Tegal & Bea Cukai Ajak Influencer dan Youtuber Sosialisasi Bahaya Rokok Ilegal |
![]() |
---|
Filosofi Luhur di Balik Larung Kepala Kerbau: Menghormati Kehidupan Lain di Waduk Cacaban Tegal |
![]() |
---|
Prosesi Larung Kepala Kerbau Sedekah Waduk Cacaban Tegal, Solekha Ketagihan Tak Mau Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.