SPMB 2025
Kelewat Santai, Orang Tua dan Calon Murid Datang ke Sekolah Pakai Sandal Jepit Saat Pendaftaran
Aspek kedisiplinan menjadi satu hal yang turut disoroti pantia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 Kota Semarang.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: raka f pujangga
Hal tersebut karena persaingan pada peringkat CMB di jalur domisili cukup ketat.
Situasi ini kemudian membuat sejumlah CMB dan orang tua datang langsung ke sekolah meminta bantuan pindah jalur pendaftaran.
"Yang dari jalur domisili masuk ke jalur prestasi banyak. Jadi di jalur domisili tidak masuk kemudian ambil jalur prestasi," kata Ulfa.
Temuan lain pada layanan pendaftaran online di SMPN 8 Semarang yakni adanya data nama orang tua CMB yang berbeda antara database di sistem SPMB dan database di Dukcapil.
"Ada kasus salah nama, kemudian kasus salah nama bapak yaitu terekam di Dukcapil itu berbeda dengan di formulir pendaftaran. Ternyata nama bapaknya lain. Akhirnya kami harus mengedit manual," katanya.
Tak sampai disitu, sejumlah orang tua juga datang langsung ke sekolah meminta panitia mendaftarkan sang anak.
"Ada yang minta bantuan didaftarkan. Memang belum mendaftar sama sekali. Kemudian minta verifikasi, minta perubahan data bisa kami layani di sini," kata Ulfa.
"Keyakinannya memang yakin nanti di daftarkan oleh sekolah. Mantepnya kalau datang langsung. Disis lain mungkin dari sudut kemampuan IT nya mungkin kurang. Jadi ke sini minta didaftarkan langsung," ucapnya.
Baca juga: Dindik Banyumas Siapkan Skema Perpanjangan Waktu Pendaftaran SPMB SMP, Buntut Server Sering Down
Pada tahun ajaran 2024/2025 ini, SMPN 8 menyediakan 256 kuota.
Namun saat ini yang tersedia tinggal 255 kursi sebab ada satu pendaftar yang sudah dipastikan diterima lewat jalur afirmasi inklusi (anak difabel).
"Dia sudah mendaftar satu atau dua bulan lalu. Sudah terkonfirmasi di dinas, lalu mengabarkan ke kita. Jadi otomatis anak satu itu sudah masuk, tidak mungkin kami tolak," katanya. (*)
SDN Kranggan 1 Batang Tak Punya Siswa, Menunggu Merger Resmi dengan SDN Kranggan 2 |
![]() |
---|
94,1 Persen Siswa Miskin di Jateng Diterima SMA/SMK Negeri Maupun Kemitraan |
![]() |
---|
SPMB Telah Usai, 30 Sekolah di Kabupaten Purbalingga Masih Kekurangan Murid |
![]() |
---|
Kawal Ketat SPMB SMA/SMK Tahap Dua, Ombudsman Jateng: Pastikan Transparansi |
![]() |
---|
Kecanduan Game! 2 Siswa SMPN 1 Semarang Tak Naik Kelas Gara-gara Absen Ekstrem |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.