Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

FAKTA Positif QRIS Bagi Tukang Becak Wisata di Solo: Eko Punya Tabungan, Tak Ada Negosiasi Tarif

Tukang becak di Surakarta kini telah menyediakan opsi pembayaran melalui QRIS untuk memudahkan penumpang, terutama yang tidak membawa uang tunai.

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/Labib Zamani
QRIS - Eko Muryanto, tukang becak wisata di Kota Surakarta menerapkan pembayaran nontunai berbasis QRIS di becaknya, Kamis (26/6/2025). Dia terang-teranganya ada keuntungan dari menggunaan QRIS, salah satunya bisa menabung untuk istrinya. 

"Itu belum terdaftar ternyata."

"Kami tidak tahu masalah apa entah cetakannya buram."

"Mungkin beliau-beliau ini sudah lama tidak cetak ulang KTP," ujar dia.

Untuk mengatasi hal ini, pihak Bank Indonesia berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta guna mendampingi dan membantu pencetakan ulang KTP.

Sementara itu, tukang becak yang telah berhasil membuka rekening telah diberikan barcode QRIS yang dipasang langsung di becaknya, guna memudahkan penumpang melakukan transaksi nontunai. 

Baca juga: Groundbreaking SPPG di Solo, Kapolri: Target 3 Bulan Rampung untuk Program Makan Bergizi Gratis

Baca juga: ASN Dinkes Solo Diduga Lakukan Pelecehan di Lift Belum Jadi Tersangka, Polisi: Masih Cari Bukti

Pemkot Surakarta Siapkan Regulasi

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi akan menindak tegas pelaku penipuan pembayaran nontunai berbasis QRIS terhadap tukang becak.

Diketahui, tukang becak wisata di Kota Surakarta mulai menerapkan QRIS sebagai pembayaran nontunai.

"Kalau ada penipuan, ada konsumen nakal yang sudah di-screenshot bukti palsu, kami tindak tegas pelakunya, kami cari," kata Respati Ardi, Kamis (26/6/2025).

Oleh karena itu, lanjut Respati, untuk memastikan pembayaran nontunai ini perlu sosialisasi terhadap para tukang becak.

Dia juga meminta Dishub sebagai pembina tukang becak wisata di Kota Surakarta untuk membuat kanal aduan bagi mereka.

"Jadi harus ada penyuluhan berulang."

"Ketakutan uangnya sudah masuk apa belum."

"Saya minta untuk laporan aduan kalau ada penipuan," katanya.

Respati Ardi mengatakan, penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran sementara diterapkan untuk becak wisata.

Tukang becak yang menggunakan QRIS tersebar di berbagai lokasi wisata di Kota Surakarta.

Mereka ada yang mangkal di Benteng Vastenburg, Beteng Trade Center (BTC), Keraton Solo, maupun Pasar Klewer.

Adapun untuk besaran tarif becak wisata masih disesuaikan.

"Tarif masih digodok."

"Tarif kami serahkan kepada tukang becak, tetapi akan kami buat regulasinya."

"Kalau bisa per kilometer berapa harganya agar ada kepastian," tandas Respati Ardi.

Penetapan tarif becak wisata tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tarif berlebih dan tidak ada tawar-menawar antar penumpang dengan tukang becak.

"Biar tidak ada tawar-menawar dan tidak nggebuk (ngepruk) juga harganya."

"Kalau bisa tahun ini sudah ditetapkan tarifnya," kata Respati Ardi. (*/Kompas.com)

Baca juga: Profil Komjen Pol Dedi Prasetyo Irwasum Polri, Masuk Bursa Wakapolri, Segini Harta Kekayaan LHKPN

Baca juga: Pecandu Sabu di Purbalingga Ini Juga Jadi Bandar Obat Terlarang, Diamankan Tanpa Perlawanan

Baca juga: Ada Gift Voucher EIGER, Solusi Hadiah Praktis dan Terbaik untuk Memulai Petualangan

Baca juga: Tampang Aiptu RH, Polisi Lakukan Pungli Saat Tilang Pengendara Sepeda Motor

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved