Kejagung Geledah Rumah Bos Sritex
Kesaksian Bu Lurah Purwosari, 3 Jam Kejagung Geledah Gedung Diamond PT Sritex di Solo, Apa Hasilnya?
Ini hasil Tim Kejagung geledah Gedung Diamond PT Sritex Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Rabu (2/7/2025).
Penulis: Ardianti WS | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Tim Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) RI melakukan penggeledahan di Gedung Diamond PT Sritex Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Rabu (2/7/2025).
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto ditemani pengacaranya Calvin Wijaya serta Lurah Purwosari juga nampak bersama petugas Kejagung RI di lokasi.
Iwan menerangkan, penggeledahan berlangsung selama sekira 3 jam atau sejak pukul 11.00.
Baca juga: "Saya Masih Konvensional" Alasan Bos Sritex Iwan K Lukminto Simpan Uang Rp2 Miliar di Laci Meja
Baca juga: Dirut Sritex Iwan Kurniawan Dicekal ke Luar Negeri Terkait Kasus Kredit Macet Rp3,58 Triliun
"Tidak lama, sekira tiga jam," ungkap Iwan K Lukminto.
Sementara, tim penyidik Kejagung RI terpantau keluar dari lokasi menggunakan tiga mobil sekira pukul 14.40 melalui pintu belakang gedung serba guna tersebut.
Lurah Purwosari, Suwanti menerangkan, lamanya penggeledahan tak lain karena bertepatan jam istirahat makan siang.
"Tadi itu terpotong jam istirahat dan mempersiapkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ungkap Suwanti.
Suwanti mengatakan, pihak Iwan Kurniawan nampak kooperatif kepada penyidik Kejagung RI selama penggeledahan berlangsung.
Kedatangan penyidik Kejagung RI tersebut diungkap Suwanti adalah untuk memperoleh tambahan data terkait kasus yang menjerat Komisaris Utama (Komut) PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto beberapa waktu lalu.
Menyoal Kejagung Sita Uang Rp2 Miliar
Di sisi lain, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto menegaskan bahwa uang Rp 2 miliar yang disita penyidik Kejagung RI itu adalah uang halal dan digunakan untuk biaya pendidikan anaknya.
Iwan menjelaskan, pada penggeledahan yang dilakukan penyidik Kejagung RI di kediamannya pada Senin (30/6/2025) dan Selasa (1/7/2025), telah menyita uang Rp2 miliar.
Iwan menyimpan uang tersebut di dalam kantong plastik mainan berwarna merah yang terletak di laci meja rumahnya.
Dia menegaskan, uang tersebut merupakan dana pendidikan untuk anaknya yang telah dikumpulkan sejak beberapa tahun terakhir.
"Uang tersebut adalah uang pendidikan anak-anak dan kebetulan ada labelnya juga pada 2024."
"Itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kasus ini," ungkap Iwan Kurniawan Lukminto.
Baca juga: Kurator Berharap Proses Hukum Tidak Berdampak Terhadap Pengelolaan Aset PT Sritex
Baca juga: Respati Ardi Bangga Kaum Disabilitas Dilibatkan di Konser Saosin di Sritex Arena
Sekali lagi, dia menegaskan bahwa uang tersebut tak berkaitan dengan kasus hukum yang menyeret kakaknya yang juga berstatus sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.
Dia pun berkomitmen akan kooperatif kepada petugas meski uang pendidikan anaknya itu harus disita sementara.
"Ketika penyidik minta untuk diserahkan terlebih dahulu, silakan."
"Nantinya tinggal kami membuktikan," lanjut Iwan Kurniawan.
Disebutkannya, uang tersebut sengaja disimpan di laci karena bagian dari upaya menyisihkan hasil keringat.
"Uang baru akan digunakan untuk anak- anak saat sekolah."
"Saat ini anak-anak saya masih kecil, jadi memang saya sisihkan terlebih dahulu untuk ke depannya," bebernya." imbuhnya.
Ke depan, Iwan berencana akan melakukan langkah pengajuan pembuktian terkait uang Rp2 miliar yang kini disita Kejagung RI.
"Kami akan mengajukan pembuktian bahwa uang tersebut tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus yang sedang berproses saat ini," kata dia.
Ditandasnya juga, dia selama ini memang lebih suka menyimpan uang secara tunai daripada di bank.
"Saya masih konvensional."
"Kalau bank itu kadang-kadang error, e-Banking ini, bisa tahu-tahu saldonya hangus, hilang begitu."
"Salah satu pilihan saya secara konservatif untuk menyimpan dalam bentuk tunai," jelas Iwan Kurniawan Lukminto. (*)
Baca juga: Sunar Memilih Hentikan Laju Truk di Tengah Tanjakan, Ban Selip Imbas Tumpahan Solar di Jalan Bawen
Baca juga: FAKTA Devita Sari Mahasiswi UNS Tewas di Sungai Bengawan Solo: Menolak Dikasihani Meski Ada Masalah
Baca juga: Kisah Setengah Abad Karmilah Jual Serabi Ngampin Ambarawa, Seporsi Cuma Rp7 Ribu
Baca juga: KPID Jateng Gandeng Pemkot Tegal, Sama-sama Ingin Sukseskan Program Stratifikasi Lembaga Penyiaran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.