Berita Semarang
Pertahankan Lumbung Pangan Jateng, BI Pulihkan Sawah di Grobogan dan Demak
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Nita Rachmenia menekankan perlunya sinergi seluruh pihak yang kuat agar ketahanan pangan terjaga.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Pemprov Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta para pemangku kepentingan bergerak bersama bersinergi untuk memulihkan sawah terdampak banjir di wilayah Grobogan dan Demak.
Hal itu untuk mempertahankan lumbung pangan Jateng.
Baca juga: Bahagianya 17 Gapoktan Jepara Dapat Bantuan Alsintan Rp 1,1 Miliar, Semangat Dukung Ketahanan Pangan
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Nita Rachmenia menekankan perlunya sinergi seluruh pihak yang kuat agar ketahanan pangan tetap terjaga.
BPS mencatat inflasi Jawa Tengah per Juni 2025 sebesar 2,20 persen secara tahunan.
Angka itu meningkat dari bulan sebelumnya yang berada pada angka 1,66 persen.
Kelompok pangan memberi andil inflasi sebesar 2,68 persen, termasuk komoditas seperti beras, cabai, dan bawang.
Sebagai salah satu wujud komitmen Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di lumbung pangan Jateng, Bank Indonesia memberikan dukungan sarana dan prasarana pertanian, pelatihan teknis normalisasi lahan sawah, dan revitalisasi saluran irigasi.
Guna mempercepat pemulihan di Grobogan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendistribusikan 13.625 kilogram benih padi bagi 545 hektare lahan, sedangkan BI Jateng menambah dukungan fasilitasi sarana prasarana ketahanan pangan berupa pompa air, rice transplanter, dan rumah burung hantu (rubuha).
"Jateng merupakan lumbung padi nasional. Ini disumbang dua kabupaten yakni Grobogan dan Demak. Dua wilayah ini sangat sentral dalam menyuplai beras,"
jelas Nita, usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Kabupaten Grobogan dan Demak, Kamis (3/7/2025).
Namun, sambung dia, ada ancaman banjir maupun rob yang menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga dua kabupaten tersebut tetap menjadi penyuplai beras untuk nasional.
BI Jateng berusaha mitigasi dampak sawah yang terkena banjir agar tetap produktof.
Sinergi bersama juga dilakukan Pemprov, Pemkab Grobogan, dan BBWS dalam rangka normalisasi saluran irigasi dan penguatan tanggul terus digenjot agar petani bisa menanam lebih cepat dan memulihkan produktivitas secara bertahap.
Aksi nyata penanganan banjir serupa juga berlangsung di Demak.
Sebanyak 28.450 kilogram benih dialokasikan Kementan untuk 1.138 hektare sawah.
Sementara, BI Jateng memberikan dukungan yang diarahkan pada pemulihan produksi padi di Desa Wonokerto, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan teknis pascabanjir, serta penambahan rubuha agar aktivitas budidaya kembali produktif dan risiko hama makin berkurang.
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat |
![]() |
---|
Sering Mogok Hingga Keluarkan Asap Hitam Pekat, Warga Soroti Kondisi Terkini BRT Trans Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.