Berita Pendidikan
Krisis SMA/SMK Negeri di Jateng! Pemkot Semarang Usulkan 3 Sekolah Baru Setelah 26 Tahun Menanti
Kebutuhan sekolah setara SMA/SMK negeri di Jawa Tengah terjadi di beberapa daerah di antaranya Kota Semarang dan Kabupaten Blora.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
"Misalnya warga di Tugu, dekat dengan SMAN 8, tapi, zonasinya masuk ke Kendal. Mereka merasa kecewa, karena sulit mendapatkan sekolah di Semarang," klaimnya.
Menurut Pilus, sapaannya, informasi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, menjelaskan Pemkot mengusulkan tiga sekolah di tiga kecamatan yakni Tugu, Gajahmungkur atau Candisari, dan Kecamatan Genuk.
Untuk rencana yang pembangunan di Kecamatan Tugu, kata Pilus sudah dilakukan survey oleh Disdik dan konsultan dari Provinsi.
Rencana pembangunan dilakukan di kawasan Kelurahan Mangkang Wetan ataupun Mangkang Kulon.
"Lahan yang digunakan menggunakan tanah Pemkot," katanya.

Tambah Kuota SMA
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, juga menginginkan adanya penambahan kuota SMA dan SMK Negeri di Bumi Samin ini.
Pasalnya, masih banyak wilayah Kecamatan yang jauh dari lokasi SMA Negeri maupun SMK Negeri.
Hal ini, ia sampaikan usai memimpin rapat persiapan Sekolah Rakyat, yang dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah, Budi Santoso, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, Senin (30/6/2025) Sore.
“Kita ingin tahu seberapa banyak lulusan SMP MTs sederajat yang melanjutkan ke jenjang SMA SMK sederajat, utamanya SMA SMK Negeri. Kalau memang angkanya kecil, maka perlu didorong agar ada penambahan kuota SMA atau SMK Negeri di Kabupaten Blora,” kata Bupati Arief.
Jika proses pendirian SMA atau SMK Negeri baru membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama.
Menurutnya bisa saja ditempuh dengan cara menambah kuota daya tampung sekolah negeri yang sudah ada.
“Seperti contohnya SMA Negeri 1 Cepu itu lahannya sudah penuh dan sempit, sedangkan peminatnya sebenarnya banyak. Ada usulan agar nanti dilakukan tukar guling dengan tanah Pemkab yang lebih luas agar daya tampung siswanya bisa ditambah. Usulnya agar SMAN 1 Cepu pindah ke lahan bekas SD internasional yang kini dipakai SDN 3 Balun, depan Hotel Grand Mega Cepu. Tolong ini dikaji,” ungkap Bupati.
Selain SMA SMK Negeri, Bupati yang sukses menyelenggarakan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini, juga mengusulkan kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah agar Blora bisa ditambah satu lagi SLB Negeri untuk wilayah barat.
“Saat ini SLB Negeri di Blora baru ada dua yakni di Jepon dan Randublatung. Barat juga perlu seperti Kunduran dan sekitarnya. Tolong Pak Naryo Kepala Dinas Pendidikan untuk melihat ada tidak bekas Gedung SD yang telah dimerger kondisinya masih layak. Nanti bisa diusulkan ke Provinsi untuk lokasi SLB Negeri yang baru,” tambah Bupati Arief.
Robertus Aji, Rektor Baru SCU Beberkan Komitmen untuk Bawa Kampus Menuju 'Joyful Futures' |
![]() |
---|
PTMB 2025 Soegijapranata Catholic University Hadirkan Suasana Kekeluargaan Antar Fakultas |
![]() |
---|
Waduh! Riset Profesor Asing Ungkap Praktik Serangan Fajar Jadi Penyebab Korupsi Masif di Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Guru Besar Baru Unissula, Prof Imam Kusmaryono Tekankan Pentingnya Reformasi Pendidikan Matematika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.