Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Krisis SMA/SMK Negeri di Jateng! Pemkot Semarang Usulkan 3 Sekolah Baru Setelah 26 Tahun Menanti

Kebutuhan sekolah setara SMA/SMK negeri di Jawa Tengah terjadi di beberapa daerah di antaranya Kota Semarang dan Kabupaten Blora.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
USUL TAMBAH SMAN - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat diwawancara awak media di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Hotel Gumaya, Semarang, Senin (30/6/2025). Pemerintah Kota Semarang mengusulkan pendirian tiga unit sekolah setara SMA/SMK negeri kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

"Misalnya warga di Tugu, dekat dengan SMAN 8, tapi, zonasinya masuk ke Kendal. Mereka merasa kecewa, karena sulit mendapatkan sekolah di Semarang," klaimnya.

Menurut Pilus, sapaannya, informasi dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, menjelaskan Pemkot mengusulkan tiga sekolah di tiga kecamatan yakni Tugu, Gajahmungkur atau Candisari, dan Kecamatan Genuk.

Untuk rencana yang pembangunan di Kecamatan Tugu, kata Pilus sudah dilakukan survey oleh Disdik dan konsultan dari Provinsi.

Rencana pembangunan dilakukan di kawasan Kelurahan Mangkang Wetan ataupun Mangkang Kulon.

"Lahan yang digunakan menggunakan tanah Pemkot," katanya.

RAPAT: Bupati Blora Arief Rohman (kanan) saat rapat persiapan sekolah rakyat, Senin (30/6/2025). (Dok. Pemkab Blora)
RAPAT: Bupati Blora Arief Rohman (kanan) saat rapat persiapan sekolah rakyat, Senin (30/6/2025). (Dok. Pemkab Blora) 

Tambah Kuota SMA

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman, juga menginginkan adanya penambahan kuota SMA dan SMK Negeri di Bumi Samin ini. 

Pasalnya, masih banyak wilayah Kecamatan yang jauh dari lokasi SMA Negeri maupun SMK Negeri.

Hal ini, ia sampaikan usai memimpin rapat persiapan Sekolah Rakyat, yang dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah, Budi Santoso, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sunaryo, Senin (30/6/2025) Sore.

“Kita ingin tahu seberapa banyak lulusan SMP MTs sederajat yang melanjutkan ke jenjang SMA SMK sederajat, utamanya SMA SMK Negeri. Kalau memang angkanya kecil, maka perlu didorong agar ada penambahan kuota SMA atau SMK Negeri di Kabupaten Blora,” kata Bupati Arief.

Jika proses pendirian SMA atau SMK Negeri baru membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama. 

Menurutnya bisa saja ditempuh dengan cara menambah kuota daya tampung sekolah negeri yang sudah ada.

“Seperti contohnya SMA Negeri 1 Cepu itu lahannya sudah penuh dan sempit, sedangkan peminatnya sebenarnya banyak. Ada usulan agar nanti dilakukan tukar guling dengan tanah Pemkab yang lebih luas agar daya tampung siswanya bisa ditambah. Usulnya agar SMAN 1 Cepu pindah ke lahan bekas SD internasional yang kini dipakai SDN 3 Balun, depan Hotel Grand Mega Cepu. Tolong ini dikaji,” ungkap Bupati.

Selain SMA SMK Negeri, Bupati yang sukses menyelenggarakan program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini, juga mengusulkan kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah agar Blora bisa ditambah satu lagi SLB Negeri untuk wilayah barat.

“Saat ini SLB Negeri di Blora baru ada dua yakni di Jepon dan Randublatung. Barat juga perlu seperti Kunduran dan sekitarnya. Tolong Pak Naryo Kepala Dinas Pendidikan untuk melihat ada tidak bekas Gedung SD yang telah dimerger kondisinya masih layak. Nanti bisa diusulkan ke Provinsi untuk lokasi SLB Negeri yang baru,” tambah Bupati Arief.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved