Berita Pendidikan
Krisis SMA/SMK Negeri di Jateng! Pemkot Semarang Usulkan 3 Sekolah Baru Setelah 26 Tahun Menanti
Kebutuhan sekolah setara SMA/SMK negeri di Jawa Tengah terjadi di beberapa daerah di antaranya Kota Semarang dan Kabupaten Blora.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Tengah, Budi Santoso mengapresiasi besarnya perhatian Bupati Blora terhadap pendidikan untuk generasi muda di wilayahnya.
“Siap Pak Bupati akan kami kaji. Disaat Pemkab lain merasa cukup satu Kabupaten satu SLB, sedangkan Blora sudah ada 2 akan ditambah lagi satu. Ini perhatian yang luar biasa dari Pak Bupati untuk anak-anak. Nanti bisa diusulkan saja Pak kepada kami suratnya untuk dibahas lebih lanjut,” kata Budi Santoso.
Sedangkan untuk usulan penambahan kuota SMA Negeri dan SMK Negeri di Kabupaten Blora.
Dirinya menyampaikan data saat ini daya tampung SMA maupun SMK Negeri di Blora untuk menerima lulusan SMP MTs sederajat masih rendah.
“Baru 35 persen lulusan SMP MTs sederajat yang bisa terserap ke SMA SMK Negeri di Kabupaten Blora. Selebihnya sekitar 65 persen masuk di sekolah swasta, atau bahkan sekolah di luar wilayah Blora,” ungkap Budi Santoso.
“Sebenarnya wilayah yang potensial ditambah SMA atau SMK Negeri itu Todanan dan Kradenan. Karena lulusan SMP MTs sederajat di kedua wilayah tersebut terbilang tinggi dan belum ada SMA SMK Negeri disana,” lanjutnya.
Bupati lantas meminta Kepala Dinas Pendidikan Blora untuk koordinasi dengan Kacabdindik Jawa Tengah itu untuk memetakan wilayah mana yang potensial untuk ditambah kuota SMA SMK Negerinya, termasuk merancang SLB Negeri satu lagi. Bupati ingin agar seluruh anak-anak Blora wajib sekolah hingga jenjang SMA SMK sederajat. Jangan sampai ada ATS (Anak Tidak Sekolah).

Peluang Masuk SMA di Jateng
Calon murid baru (CMB) masuk bangku cadangan masih berpeluang diterima sekolah di SMA/SMK Negeri Jawa Tengah.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Syamsudin Isnaini menjelaskan kuota bangku cadangan secara definitif akan diumumkan secara definitif setelah selesainya daftar ulang pada 1 Juli 2025.
"Calon murid baru (CMB) yang daftar ulang akan masuk di sistem, kalau yang tidak daftar ulang akan terlihat jumlahnya dan nanti berada di bangku cadangan masuk ke dalam sistem sesuai dengan sisa kuota," tuturnya saat ditemui tribunjateng.com di kantornya, Selasa (23/6/2025).
Menurutnya, kuota bangku cadangan maksimal 1 rombongan belajar (rombel) atau 36 orang.
Hingga saat ini terdapat terdapat 30 hingga 40 persen siswa yang telah melakukan daftar ulang.
"Kami telah meminta semua sekolah untuk membagi antrean," ujarnya.
Syamsudin mengatakan hampir semua sekolah SMA/SMK negeri di Jawa Tengah telah memenuhi kuota.
Namun, ada beberapa sekolah yang belum memenuhi kuota karena beberapa faktor.
Robertus Aji, Rektor Baru SCU Beberkan Komitmen untuk Bawa Kampus Menuju 'Joyful Futures' |
![]() |
---|
PTMB 2025 Soegijapranata Catholic University Hadirkan Suasana Kekeluargaan Antar Fakultas |
![]() |
---|
Waduh! Riset Profesor Asing Ungkap Praktik Serangan Fajar Jadi Penyebab Korupsi Masif di Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Guru Besar Baru Unissula, Prof Imam Kusmaryono Tekankan Pentingnya Reformasi Pendidikan Matematika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.