Kecelakaan Bus di Kudus
Kecelakaan Bus di Kudus, Sopir Ngaku Sudah 4 Kali Lewati Jalur Ekstrem ke Muria: Apesnya Hari Ini
Mustakim, sopir bus pariwisata mengaku sengaja memilih jalur ekstrem menuju beberapa objek wisata di lereng Gunung Muria.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Mustakim, sopir bus pariwisata mengaku sengaja memilih jalur ekstrem menuju beberapa objek wisata di lereng Gunung Muria.
Disebutkannya, dia sudah sudah cukup hafal jalur.
Namun keberuntungan sedang tak berpihak padanya saat ini.
Baca juga: Selamat! dr Ahmad Syaifuddin Kembali Pimpin RSI Sunan Kudus
Baca juga: Bedol Kampung, Ratusan Warga Satu Dukuh di Kudus Umrah Bersama
Bus pariwisata bernomor polisi K 7386 OA yang mengangkut rombongan wisatawan dari Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati ini justru mengalami kecelakaan.
Bus terguling di jalur alternatif Pati-Kudus arah Muria, tepatnya di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Selasa (8/7/2025).
Bus terguling ketika melintas di tanjakan kawasan perkebunan kopi, sekiranya pukul 11.45.
Diduga bus tak kuat menanjak hingga berjalan mundur dan terguling ke jurang yang berada di sisi selatan jalan.
Badan bus tersangkut oleh pohon kelapa, kopi, dan alpukat, sehingga tidak terperosok ke dasar jurang dengan kedalaman lebih dari 100 meter.
20 penumpang sempat histeris ketika bus terguling berjalan mundur hingga terguling.

Semua penumpang lantas bergegas dievakuasi ke rumah warga di sekitar lokasi kejadian.
1 penumpang lanjut usia (lansia) disebutkan mengalami luka-luka di bagian kepala dan dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Sopir bus, Mustakim mengatakan, bus yang dikemudikannya membawa rombongan untuk berwisata di Pijar Park dan beberapa destinasi wisata lain di Lereng Gunung Muria.
Pada awalnya, perjalanan menuju tempat wisata dari Kabupaten Pati hendak menempuh jalur Kandangmas melalui jalur utama menuju Desa Kajar, Kecamatan Dawe.
Namun akhirnya mengambil jalur alternatif melewati Gembong Pati ke arah Japan, dengan tujuan menghadirkan suasana baru bagi penumpang dengan menempuh jalur lebih ekstrem.
"Saya sebenarnya sudah 4 kali lewat jalur ini."
"Apesnya hari ini, bus tidak kuat nanjak," terangnya.
Baca juga: Pengakuan Sopir Bus 20 Penumpang Terguling, Tak Kuat Nanjak dan Nyaris Masuk Jurang di Dawe Kudus
Baca juga: Ranperda RPJMD Kudus 2025-2029, Arah Pembangunan Lima Sektor Prioritas Kota Kretek
Mustakim menyebut, bus bergerak dari Desa Glagah Kulon menuju Desa Japan dengan menempuh jalur menanjak.
Membawa 20 penumpang, bus bergerak pelan menaiki tanjakan dengan gigi transmisi 2.
Sekiranya di pertengahan tanjakan, bus tidak kuat.
Sopir lantas berupaya memindahkan gigi transmisi 2 ke transmisi 1, namun gagal.
Bus dalam kondisi gigi transmisi 0 lantaran gagal pindah transmisi, akhirnya bergerak mundur secara perlahan sekira 50 meter hingga terperosok ke jurang.
"Beruntungnya ada pohon-pohon yang menahan bus, tidak sampai jatuh ke dasar jurang."
"Penumpang semua selamat, ada satu penumpang yang luka-luka, sudah dibawa ke Puskesmas," tuturnya.
Seusai kejadian, semua penumpang diungsikan ke rumah warga sembari menunggu perkembangan evakuasi badan bus yang terguling.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Kudus, Ipda Moh Ja'far menerangkan, bus bergerak melewati jalur alternatif Kudus - Colo dalam kondisi masuk gigi transmisi 2.
Selanjutnya sopir hendak pindah transmisi ke gigi satu ketika gagal menanjak.
Namun perpindahan transmisi gagal, hingga bus bergerak mundur dan terguling.
Kata dia, bus mengangkut 20 penumpang, terdiri dari 10 penumpang dewasa dan sisanya anak-anak.
"Semua penumpang dalam keadaan selamat, satu penumpang mengalami luka ringan dibawa ke Puskesmas untuk rawat jalan," jelasnya.
Ipda Moh Ja'far menyebut, kondisi jalan alternatif pada dasarnya cukup ekstrem, dibandingkan jalur utama yang lebih lebar dan lebih safety.
Jalur alternatif biasanya hanya digunakan ketika jalur utama tidak bisa dilalui.
Pihaknya mengimbau kepada para peziarah atau wisatawan yang menggunakan armada bus ketika menuju wilayah Lereng Muria agar mengambil jalur utama.
Sementara jalur alternatif biasanya digunakan oleh orang-orang yang sudah terbiasa melintasi jalur ekstrem.
"Jalur utama kondisi badan jalan lebih luas dan lebih safety, serta ketinggian tanjakan tidak terlalu ekstrem seperti di jalur alternatif."
"Di jalur alternatif ini kondisi di sisi kanan dan kiri jalan ada jurang."
"Kedalamannya bervariasi, ada yang lebih dari 100-150 meter," tutupnya.
Badan bus hingga pukul 14.30 masih dalam proses evakuasi. (*)
Baca juga: Guru RA Batang Dilatih Metode Berkisah, Dongeng Jadi Kunci Pembelajaran Anak Usia Dini
Baca juga: Karena Opsen Pajak, Mimpi Djohan Tertahan di Layar Ponsel
Baca juga: Ini Penyebab Kabupaten Blora Belum Dilintasi Bus Trans Jateng
Baca juga: "Kapolda Jateng Seharusnya Malu" Zainal Petir Sebut Robig Zaenudin Masih Berstatus Anggota Polri
Kudus
Running News
Kronologi Kecelakaan Bus di Kudus
Kecelakaan Bus di Kudus
kecelakaan
Polres Kudus
Ipda Moh Jafar
TribunBreakingNews
Breakingnews
tribun jateng
tribunjateng.com
Pengakuan Sopir Bus 20 Penumpang Terguling, Tak Kuat Nanjak dan Nyaris Masuk Jurang di Dawe Kudus |
![]() |
---|
Tim Polda Jateng Datangi Lokasi Kecelakaan Maut di Kudus. Ini yang Dilakukan. . |
![]() |
---|
Korban Kecelakaan Maut di Kudus : Saya Terlempar Ke Luar Lalu Saya Lari Karena Takut Bus Terbakar |
![]() |
---|
Inilah Kenangan Terakhir Ayah Dari Siswi Kelas V SD yang Meninggal Akibat Kecelakaan Maut di Kudus |
![]() |
---|
Sopir Bus Tiara Mas Sempat Karaoke Saat Istirahat dan Sudah Ditegur Tiga Kali Oleh Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.