Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Duduk Perkara Andini Permata Viral, Video Berdurasi 2 Menit 31 Detik Banyak Dicari

Video Andini Permata viral di TikTok dan Telegram. Diduga fiktif dan jadi umpan penipuan digital. Ini penelusuran lengkapnya.

Editor: Awaliyah P
ISTIMEWA
ANDINI PERMATA - Video yang dikaitkan dengan sosok Andini Permata menjadi trending sejak awal Juli 2025. Duduk Perkara Andini Permata Viral, Video Berdurasi 2 Menit 31 Detik Banyak Dicari 

Duduk Perkara Andini Permata Viral, Video Berdurasi 2 Menit 31 Detik Banyak Dicari

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial video Andini Permata berdurasi 2 menit 31 detik.

Kemunculan nama Andini Permata tengah santer dibicarakan.

Sosok ini disebut-sebut muncul dalam sebuah video berdurasi 2 menit 31 detik bersama seorang anak laki-laki yang diduga adiknya.

Sejak awal Juli 2025, video tersebut menyebar luas di TikTok, X, dan Telegram.

Baca juga: Sosok Andini Permata, Video dengan Adiknya Viral hingga Trending X

  

 

Namun, di balik ramainya perbincangan, muncul banyak pertanyaan mengenai kebenaran sosok Andini Permata.

Setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan satu pun akun media sosial terverifikasi yang bisa mengonfirmasi identitasnya.

Nama Andini pun tidak memiliki jejak digital yang jelas.

Banyak pihak menduga bahwa ini hanyalah identitas fiktif yang sengaja dibuat.

Video ini pertama kali muncul pada 4 Juli 2025 di TikTok, diunggah oleh akun-akun anonim dan gosip.

Dalam video tersebut, seorang wanita muda tampil menari dengan gaya ekspresif diiringi musik "jedag-jedug" yang sedang tren.

Ia berganti-ganti pakaian mulai dari daster, tanktop, baju bergaris hitam-putih, hingga pakaian mirip seragam pelayan restoran.

Di beberapa bagian video, tampak seorang anak laki-laki dengan raut bingung, yang disebut-sebut sebagai adiknya.

Komentar warganet mempercepat viralnya video ini.

Yang mengejutkan, link video yang tersebar luas ternyata bukan sekadar konten biasa.

Saat diklik, banyak dari tautan tersebut justru mengarahkan pengguna ke situs-situs mencurigakan yang meminta informasi pribadi.

Beberapa situs palsu itu meminta data seperti nama lengkap, email, nomor ponsel, hingga nomor rekening.

Parahnya lagi, ada juga tautan yang mengandung skrip berbahaya yang bisa mengambil alih perangkat atau mencuri data secara otomatis.

Praktik semacam ini dikenal sebagai rekayasa sosial digital atau social engineering, yaitu teknik manipulatif yang memanfaatkan rasa penasaran untuk menjebak korban.

Hingga kini, belum ada satu pun informasi yang bisa memastikan bahwa Andini Permata benar-benar ada.

Tidak ditemukan akun Instagram, TikTok, atau profil lain yang terverifikasi atas nama tersebut.

Beberapa dugaan menyebutkan bahwa nama Andini hanya diciptakan sebagai umpan atau bait, agar publik tertarik dan akhirnya mengklik tautan jebakan.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa video viral tersebut sengaja dibuat untuk keperluan penipuan digital.

Ketiadaan klarifikasi dari sosok yang diklaim sebagai Andini atau dari keluarganya, membuat isu ini makin meragukan.

Banyak netizen juga mulai curiga bahwa ini hanyalah trik lama yang dikemas ulang dengan nama baru.

Menanggapi fenomena ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan pernyataan resmi.

Dalam siaran pers awal Juli 2025, Kominfo mengingatkan masyarakat agar tidak sembarangan mengklik tautan viral yang belum jelas asal-usulnya.

"Masyarakat harus berhati-hati terhadap penyebaran konten yang belum tentu benar, apalagi jika disertai ajakan untuk membuka tautan mencurigakan," tulis Kominfo.

Kominfo juga meminta masyarakat untuk tidak ikut menyebarluaskan konten semacam ini karena bisa memperbesar dampak penipuan.

Apabila menemukan situs mencurigakan, publik dapat melaporkannya melalui situs aduankonten.id agar bisa ditindaklanjuti dan diblokir.

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah sering muncul video yang dikaitkan dengan nama-nama yang ternyata fiktif.

Tujuannya pun serupa: untuk menyebarkan tautan palsu, mengumpulkan data, atau menyebarkan malware.

Dengan munculnya kasus Andini Permata ini, publik diimbau untuk lebih waspada.

Jangan mudah percaya dengan nama-nama atau video yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Literasi digital dan sikap kritis sangat diperlukan agar tidak menjadi korban berikutnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved