UKSW SALATIGA
Dino Patti Djalal Hadir di Kampus Indonesia Mini, Lantik Pengurus FPCI Chapter UKSW
Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) UKSW menggelar International Festival of Southeast Asia.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pelantikan 29 pengurus FPCI Chapter UKSW oleh Rektor Intiyas Utami dan Dr. Dino Patti Djalal.
Dalam sapaan hangatnya, Dr. Dino Patti Djalal menceritakan bahwa FPCI telah lama merencanakan untuk datang ke UKSW.
Baca juga: Dari Limbah Jadi Inovasi: Expo Agribisnis UKSW Tampilkan Karya Berdampak
Niat tersebut bermula dari keterlibatan aktif mahasiswa UKSW dalam program tahunan FPCI “The Launches Foreign Policy in The World” yang secara konsisten melibatkan puluhan ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Kehadiran mahasiswa UKSW di pembukaan The Launches Foreign Policy in The World merupakan salah satu hal yang menarik dan mencuri perhatian saya."
"Mereka peserta yang paling impressive, heboh, dan semangat mengikuti setiap sesi dari awal hingga akhir,” katanya.
Dengan wajah penuh antusiasme Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia periode Juli hingga Oktober 2014 mengungkapkan rasa senang akhirnya bisa berkunjung ke kampus Indonesia Mini.
“Terima kasih banyak, senang sekali bisa datang ke sini setelah lama berkomitmen dan menghadiri pembukaan FPCI Chapter UKSW."
"You’re really special people, luar biasanya mahasiswa UKSW berasal berbagai pulau di Indonesia, you really a representation of the best about Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Robby Hernawan juga menyampaikan rasa bangganya kepada UKSW atas terselenggaranya kegiatan internasional ini.
“Tema yang diangkat sangat sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sangat relevan untuk kita terapkan dalam hubungan antar bangsa khususnya Asia Tenggara bahwa perbedaan bukanlah penghalang melainkan kekayaan,” imbuhnya.
Masa Depan ASEAN
Barisan dua belas stan merepresentasikan setiap negara di Asia Tenggara dan komunitas regional mewarnai acara yang mengusung tema besar “Diversified by Nationality, United by Commonality”.
Acara ini semakin menarik dengan kehadiran dua pembicara hebat yang membahas tentang isu-isu kontemporer di Asia Tenggara dengan topik ASEAN Summit Debriefed: Contextualizing Inclusivity and Sustainability Amid Turbulent Times. Mereka adalah Dosen Universitas Pertahanan Republik Indonesia Profesor Anak Agung Banyu Perwita, Ph.D., dan Dosen FISKOM Novriest Umbu Walangara Nau, S.Hub.Int., M.A.
Dalam presentasinya, Profesor Anak Agung Banyu Perwita mengupas tuntas tentang topik “Diplomasi ASEAN di Tengah Rivalitas Geopolitik di Kawasan Indo- Pasifik”.
“Adapun posisi strategis ASEAN dalam geopolitik Indo-Pasifik ditandai dengan persaingan kekuasaan yang besar, adanya konflik regional serta perubahan kelompok ekonomi,” jelasnya.
Baca juga: Fakultas Psikologi UKSW Gelar Psycompetition 2025, 11 Universitas Berkompetisi dalam Psyclopedia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.