UIN SAIZU Purwokerto
PLP, Program Magang yang Siapkan Mahasiswa Pendidikan Jadi Guru Profesional dan Berintegritas
PLP, Program Magang yang Siapkan Mahasiswa Pendidikan Jadi Guru Profesional dan Berintegritas
Oleh Prof. Dr. H. Muh. Hizbul Muflihin, M.Pd. dkk
Peneliti UIN Saizu Purwokerto
Salah satu tantangan utama dunia pendidikan tinggi di Indonesia adalah menyiapkan lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga siap menghadapi dinamika dunia kerja.
Ketimpangan antara penguasaan hard skill dan soft skill masih menjadi masalah serius yang memengaruhi daya saing lulusan, khususnya mahasiswa dari jurusan pendidikan.
Mahasiswa calon guru tidak cukup hanya menguasai teori pedagogik. Mereka harus memiliki keunggulan kompetitif, yaitu kemampuan mengajar secara praktis, keterampilan berkomunikasi, kreativitas dalam mengelola kelas, serta kedewasaan emosional saat menghadapi situasi sulit.
Untuk itulah, Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) hadir sebagai solusi konkret. PLP merupakan program pemagangan intensif yang wajib diikuti mahasiswa program studi kependidikan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengamati dan berperan aktif dalam kegiatan belajar-mengajar serta pengelolaan pendidikan di sekolah selama kurang lebih empat bulan.
Rina (22), mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, berbagi pengalamannya saat mengajar di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Ia mengaku sempat gugup di minggu pertama PLP.
“Pertama kali mengajar, tangan saya gemetar. Tapi berkat bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, saya jadi lebih percaya diri,” ujarnya sambil menunjukkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hasil karyanya.
Pengalaman Rina sejalan dengan temuan dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam (2024) yang menyatakan bahwa PLP efektif membekali mahasiswa dengan hard skill, seperti menyusun RPP, dan soft skill, seperti komunikasi, adaptasi, dan manajemen kelas.
Belajar Langsung dari Lapangan: Tantangan dan Solusi
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari UIN Saizu Purwokerto mengungkap bahwa mahasiswa dalam PLP diajak terlibat langsung dalam aktivitas sekolah, mulai dari pengelolaan administrasi, observasi pembelajaran, hingga praktik mengajar di depan kelas.
Dika (23), peserta PLP asal Purwokerto, menceritakan pengalamannya mengelola kelas yang cukup menantang.
“Yang paling berkesan saat harus menghadapi siswa yang ribut. Saya belajar bahwa menjadi guru itu bukan cuma soal materi pelajaran, tapi juga soal kesabaran, komunikasi, dan kreativitas.”
Namun, tidak semua proses PLP berjalan mulus. Dalam penelitian tersebut, beberapa mahasiswa sempat mendapat teguran karena datang terlambat atau berpakaian kurang rapi. Mereka langsung mendapat pembinaan dari dosen pembimbing agar mampu menjaga etika dan profesionalitas selama menjalani PLP.
| 2 Dosen UIN Saizu Jadi Presenter di AICIS+ 2025, Angkat Isu Energi Terbarukan Berbasis Nilai Qur’ani |
|
|---|
| Pesantren Hijau: Membumikan Ekoteologi dalam Budaya Santri |
|
|---|
| Mahasiswi Pascasarjana UIN Saizu Torehkan Prestasi Internasional di AICIS+ 2025 |
|
|---|
| Rektor UIN Saizu Jadi Pembahas pada Sesi Paralel AICIS 2025: Bahas Hukum Islam dan Isu Gender |
|
|---|
| Rakor Humas PTKIN 2025 Digelar di Tengah AICIS: Momentum Penguatan Citra Kampus Islam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.