Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

2 Dosen UIN Saizu Jadi Presenter di AICIS+ 2025, Angkat Isu Energi Terbarukan Berbasis Nilai Qur’ani

Dosen UIN Saizu Purwokerto, Prof. Naqiyah dan Dr. Nita Triana menjadi presenter dalam ajang Annual International Conference on Islamic Studies

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Dua dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Prof. Naqiyah dan Dr. Nita Triana menjadi presenter dalam ajang bergengsi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. 

TRIBUNJATENG.COM, DEPOK -  Dua dosen UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Prof. Naqiyah dan Dr. Nita Triana menjadi presenter dalam ajang bergengsi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS+) 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok.

Keduanya mempresentasikan artikel ilmiah berjudul “Eco Friendly Power Plant: Micro Hydro in Lebak Barang Pekalongan Central Java (Ecological, Cultural, and Living Qur’anic Approaches)”.

Karya tersebut sejalan dengan tema besar AICIS+ 2025, yaitu “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future.”

Dalam paparannya, Prof. Naqiyah dan Dr. Nita menyoroti konsep energi terbarukan yang tidak hanya dipandang sebagai isu teknologi, tetapi juga sebagai ekspresi nilai, budaya, dan spiritualitas Islam.

Menurut penelitian mereka, nilai-nilai Qur’ani memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran ekologis umat Islam.

Dengan pendekatan Living Qur’an (menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari), pelestarian alam dan pengelolaan energi ramah lingkungan menjadi bagian dari ibadah dan tanggung jawab spiritual manusia kepada Allah SWT.

“Energi terbarukan bukan sekadar urusan teknologi, tetapi juga tentang etika, nilai, dan keimanan. Mikrohidro adalah wujud nyata harmoni antara tanggung jawab ekologis, pemberdayaan komunitas, dan pelaksanaan tuntunan Al-Qur’an,” jelas Prof. Naqiyah dalam presentasinya.

Artikel ini menyoroti pembangunan pembangkit listrik mikrohidro di Desa Lebak Barang, Pekalongan, Jawa Tengah, sebagai model penerapan eco-friendly power plant berbasis nilai Qur’ani dan budaya lokal.

Penelitian ini merupakan luaran dari riset kolaborasi internasional yang didanai oleh Litapdimas (Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kemenag RI), dengan judul “Legal System Energi Terbarukan: Micro Hydro yang Ramah Lingkungan di Dua Desa di Jawa Tengah.”

Dalam riset tersebut, para peneliti menggunakan pendekatan teori legal system untuk menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan energi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat di bidang energi mencapai tingkat Citizen Power yaitu keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh nilai agama, budaya, dan kearifan lokal.

“Partisipasi kuat masyarakat dalam pengelolaan energi dapat menjadikan sebuah desa mandiri energi, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan,” terang Dr. Nita Triana.

Selain presentasi di AICIS+ 2025, luaran penting dari riset ini juga berupa artikel ilmiah berjudul “Micro Hydro dalam Perspektif Socio-Legal” yang ditulis Dr. Nita Triana dan telah dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus Q1.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa riset interdisipliner antara ilmu hukum, sosial, dan keislaman mampu memperkaya perspektif ilmiah sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan teknologi berkeadilan ekologis dan berlandaskan nilai Qur’ani.

“Riset yang terintegrasi lintas bidang keilmuan mampu menghasilkan inovasi yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga berakar pada nilai spiritual dan kemanusiaan,” tambah Dr. Nita.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved