Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Grebeg Sura Baturraden Pukau 8.000 Pengunjung Berebut Hasil Bumi

Ribuan orang memadati kawasan wisata Baturraden, Banyumas, dalam perayaan budaya tahunan Grebeg Sura yang digelar, Minggu (20/7/2025). 

Tribunjateng/Permata Putra Sejati
GREBEG SURA - Ratusan warga di Baturraden saat memperebutkan gunungan hasil bumi di Lokawisata Baturraden, Minggu (20/7/2025). Terselip evaluasi dan harapan agar Grebeg Sura tidak lagi sekadar terlaksana tapi digarap lebih serius dan inovatif.  

Panitia mencatat, jumlah kunjungan dalam gelaran tahun ke-23 ini mencapai 7.000 hingga 8.000 orang.

Salah satu prosesi yang menjadi daya tarik adalah arak-arakan dua gunungan berisi hasil bumi seperti jagung, kedelai, timun, dan aneka sayuran lain. 

Setelah dikirab, gunungan kemudian diperebutkan warga dalam tradisi rebutan sebagai simbol keberkahan.

Sairem (60), warga asli Baturraden, mengaku baru pertama kali mengikuti tradisi rebutan gunungan

Meski sempat terjatuh karena dorongan massa, ia tetap antusias membawa pulang hasil bumi yang berhasil diraihnya.

"Saya dapat kedelai, jagung, sama timun. Bibit jagung sama kedelainya nanti mau saya tanam. 

Karena tidak bawa wadah, tadi saya masukkan ke dalam baju," ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra, mengatakan pengembalian pengelolaan event ke masyarakat adalah bagian dari upaya menghidupkan kembali semangat gotong royong dan keterlibatan langsung pelaku wisata.

"Kami ingin pelaku wisata yang menginisiasi kegiatan. 

Dinas tetap memfasilitasi, tapi semangat utamanya harus datang dari masyarakat. Dengan begitu, rasa memiliki akan lebih besar," imbuhnya. 

Setia juga menyebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa inovasi untuk penyelenggaraan Grebeg Sura di masa mendatang. 

Tak hanya kirab siang hari dan wayangan malam hari, ke depan akan ditambahkan pertunjukan sendratari atau lakon drama lokal, seperti “Kamandaka dan Baturraden”.

"Pertunjukan seperti itu akan menambah daya tarik dan menjadi sarana edukasi budaya bagi pengunjung. 

Jadi Grebeg Sura tidak hanya tontonan, tapi juga tuntunan," ucapnya. 

Beno pun mengingat kembali masa kejayaan Grebeg Sura di tahun 2010, di mana acara ini digelar selama sepekan penuh. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved