Berita Kriminal
Diminta Mahar RP100 M, Bos Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding Gagal Maju Jadi Calon Gubernur
Terdakwa kasus peredaran uang palsu, Annar Salahudin Sampetoding, mengungkap penyebab dirinya gagal maju
TRIBUNJATENG.COM - Terdakwa kasus peredaran uang palsu, Annar Salahudin Sampetoding, mengungkap penyebab dirinya gagal maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024.
Menurutnya, permintaan mahar politik dari partai politik menjadi batu sandungan utama.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Annar saat menjalani sidang di Ruang Kartika, Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Jalan Usman Salengke, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Rabu (23/7/2025).
Annar mengaku pernah mendaftar sebagai bakal calon gubernur melalui beberapa partai, antara lain Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia juga sempat mengambil formulir pendaftaran dari Partai Hanura.
Namun, niat politiknya kandas setelah ia mengaku diminta mahar politik dengan nilai fantastis, yakni lebih dari Rp100 miliar.
Setelah itu, nama Annar tidak lagi muncul dalam bursa pencalonan.
Sebaliknya, koalisi PAN, PKS, dan Hanura pada Pilgub Sulsel 2024 memutuskan mendukung pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi, yang kemudian resmi diusung dalam kontestasi pemilihan gubernur tersebut.
Annar menjawab dari pertanyaan dari jaksa.
Jaksa Basri mengawali pertanyaannya seputar Annar terlibat politik.
"Pernah di Golkar, kalau di PKS saya dewan pakar 2024 sampai 2025," jawab Annar.
Ia mengaku berencana maju calon Gubernur Sulsel sejak 2023-2024, lewat PKS, Golkar dan Gerindra.
"Tidak punya partai pengusung makanya tidak jadi maju. PKS mengusung gubernur sekarang," katanya
Annar merasa tidak dapat dukungan sekira bulan Oktober-Desember
Namun sebelum itu, dia membeli peralatan mesin offside keperluan pembuatan alat peraga.
| Tak Punya Uang Nekat Pesan Wanita Open BO, Sanggupi Tarif Rp 4,5 Juta Lalu Hilangkan Nyawa |
|
|---|
| Penipuan Keuangan Pakai AI Marak Terjadi, Waspadai Sejumlah Potensi yang Bisa Dilakukan Pelaku |
|
|---|
| Sosok Bripka Laode Abdul Salman Tewas Ditikam Saat Selamatkan Tante dan Keponakan dari Amukan Paman |
|
|---|
| Kisah Gadis 29 Tahun dan Satu Kilogram Sabu di Balik Kemasan Teh Cina |
|
|---|
| Bareskrim Turun Tangan Telusuri Jaringan Penculik Bilqis di Bali, Jateng, Kepri hingga Jambi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.