Tsunami
Detik-detik Tsunami Setinggi 4 Meter Hantam Jepang Imbas Gempa di Rusia: Banyak Paus Terdampar
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setelah adanya aktivitas seismik besar yang berpotensi membahayakan wilayah pesisir.
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
Detik-detik Tsunami Setinggi 4 Meter Hantam Jepang Imbas Gempa di Rusia: Banyak Paus Terdampar
TRIBUNJATENG.COM - Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setelah adanya aktivitas seismik besar yang berpotensi membahayakan wilayah pesisir negara tersebut.
Gelombang tsunami setinggi 1 meter diperkirakan mencapai pantai Jepang antara pukul 10.00 hingga 11.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.
Masyarakat yang berada di dekat wilayah pesisir dihimbau untuk segera menjauh dari garis pantai guna menghindari risiko gelombang tsunami yang diprediksi dapat menyebar secara luas.
Baca juga: Jam Berapa Potensi Tsunami Sampai Indonesia Imbas Gempa Rusia? Jepang Sudah Terkena Tsunami 4 Meter
Baca juga: Ramalan Ryo Tatsuki Nyata? Jepang dan Rusia Diterjang Tsunami Besar Hari Ini, Indonesia Waspada!
Dalam video yang beredar, gelombang pertama tsunami setinggi 30 cm menghantam Hokkaido, Jepang, Rabu (30/7/2025), usai gempa M 8,7 di Rusia.
Kemudian laporan disampaikan lembaga penyiar publik Jepang, NHK, gelombang tsunami kini mencapai ketinggian 60 sentimeter (cm) di beberapa wilayah pantai, termasuk Pelabuhan Kuji dan Kota Hamanaka.
Pihak berwenang mengatakan, ketinggian tsunami bisa mencapai 3 meter (m).
Peringatan tsunami akan diberlakukan di seluruh Jepang setidaknya selama 24 jam ke depan.
Sementara informasi yang diperoleh kini gelombang tsunami sudah mencapai 4 meter.
Akibat gelombang tsunami yang terus meningkat, banyak paus yang terdampar.
Video yang memperlihatkan tubuh paus-paus raksasa tersebut tersebar luas di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun BNO News, menunjukkan paus yang terbaring di tepi pantai saat gelombang laut terus datang dan surut.
Sebelumnya warga Hokkaido mengungsi ke atas gedung setelah peringatan tsunami besar menyusul gempa M 8,7 di Rusia, Rabu (30/7).
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk wilayah pesisir Pasifik Jepang, mulai dari Hokkaido hingga Kyushu.
Warga di wilayah pesisir diminta tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas setempat.
Mengutip laporan dari Japan Times, berikut daerah-daerah pesisir di Jepang yang berpotensi terdampak gelombang tsunami:
Pukul 10.00 pagi: Gelombang pertama diprediksi tiba di pesisir tengah dan timur Hokkaido.
Pukul 10.30 pagi: Tsunami diperkirakan mencapai wilayah barat Hokkaido, pesisir Pasifik Aomori, serta prefektur Iwate dan Miyagi.
Pukul 11.00 pagi: Prefektur Fukushima, Ibaraki, semenanjung Boso (Chiba), dan wilayah Izu akan menerima dampak.
Pukul 11.30 pagi: Ogasawara, Shizuoka, bagian selatan Mie, Wakayama, dan Miyazaki diprediksi terdampak gelombang tsunami berikutnya.
Pemerintah Jepang telah merespons cepat dengan membentuk pusat tanggap darurat di Kantor Perdana Menteri sejak pukul 08.37 waktu setempat, sebagaimana dilaporkan NHK.
Peringatan tsunami ini menyusul gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Rusia, tepatnya di Semenanjung Kamchatka, pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.24 waktu setempat (06.24 WIB).
Menurut data dari USGS, pusat gempa terletak sekitar 136 kilometer dari kota Petropavlovsk-Kamchatsky, dengan kedalaman 19 kilometer.
Wilayah Kamchatka, yang termasuk zona seismik aktif dalam Cincin Api Pasifik, memang dikenal rawan akan aktivitas gempa dan vulkanik.
Meskipun tergolong terpencil, kawasan ini tetap mendapat peringatan dini untuk mengurangi potensi korban.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyatakan bahwa tsunami setinggi 3-4 meter telah tercatat di Distrik Yelizovo.
Warga diimbau untuk segera menjauh dari pantai sebagai langkah antisipatif.
Sementara itu, Gubernur Sakhalin, Valery Limarenko, juga melaporkan proses evakuasi warga di wilayah Sakhalin—sebuah pulau Rusia yang berada di barat daya episentrum gempa.
Tak hanya Jepang dan Rusia, gelombang tsunami juga memicu peringatan bagi Kepulauan Hawaii dan sebagian wilayah Aleutian di Alaska.
Meski hingga saat ini kerusakan yang dilaporkan masih minim, otoritas setempat tetap mengimbau kesiapsiagaan.
Gempa besar ini disebut-sebut sebagai yang terkuat sejak bencana gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 yang menewaskan ribuan jiwa.
Tips Menghadapi Potensi Tsunami
Ada beberapa cara dalam menghadapi ancaman potensi tsunami sebagainama dilansir dari Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana edisi 2017,yaitu:
Tetap tenang dan tidak perlu panik.
Anda perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi gempa susulan.
Segera pergi menuju dataran yang tinggi.
Segera bimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman.
Apabila mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, sebaiknya segera menyingkir dari daerah pantai.
Perhatikan peringatan dan arahan yang disampaikan pihak berwenang dalam proses evakuasi.
Berjalan kaki ke tempat evakuasi
Hindari jalan yang melewati jembatan.
Sebaiknya melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.
Bagi kamu yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, sebaiknya kunci dan tinggalkan kendaraan, serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
Sebaiknya tetap berada di lokasi evakuasi sampai kondisi aman
Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah di sana.
Gelombang tsunami kedua dan ketiga pada umumnya lebih besar dari gelombang pertama.
Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
Jangan kembali sebelum kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang yang menyatakan kondisi telah aman, janganlah meninggalkan tempat evakuasi.
Jika sedang berada di kapal atau perahu yang sedang berlayar, upayakan agar tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan.
daftar wilayah yang terancam Tsunami
tsunami Rusia
tsunami di Jepang hari ini
berita viral internasional
tribunjateng.com
Robinson Ungkap Alasan Menembak Charlie Kirk: Sejujurnya, Aku Ingin Menyimpan Rahasia Ini |
![]() |
---|
China Catat Rekor Tertinggi Angka Pengangguran, Sinyal Ekonomi Melemah |
![]() |
---|
Prodi BPI UIN Walisongo Semarang Gelar Kuliah Umum: Membangun Budaya Publikasi Ilmiah |
![]() |
---|
Pengukuhan Prof Muhammad Sulthon, Gagas Dakwah Inklusif Melalui Rekam Jejak Nabi Kelola Perdamaian |
![]() |
---|
Penguatan Pemahaman Desain Industri di Perguruan Tinggi, Kanwil Kemenkum Jateng Gandeng Udinus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.