UIN Walisongo Semarang
Implementasi Kerja Sama, FUHUM Gelar International Public Lecture on Islamic Leadership and Dakwah
FUHUM UIN Walisongo Semarang menggelar International Public Lecture on Islamic Leadership and Dakwah.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam rangka implementasi Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo Semarang dengan Imam for Training and Development, sebuah organisasi yang berbasis di Inggris, telah diselenggarakan International Public Lecture on Islamic Leadership and Dakwah.
Acara tersebut digelar pada Selasa (29/07/2025) bertempat di Ruang Sidang Dekanat FUHUM, dan dihadiri oleh para pimpinan Fakultas, dosen dan mahasiswa.
Sebagai pembicara utama, hadir langsung pendiri Imam for Training and Development, Prof. Dr. Mohammad Ali Belaao, yang telah dikenal sebagai pakar kepemimpinan Islam dan pengembangan kelembagaan dakwah di berbagai negara.
Dekan FUHUM, Dr. Mokh. Sya’roni, M.Ag. dalam sambutannya menegaskan bahwa isu kepemimpinan dan dakwah Islam adalah dua pilar yang tak terpisahkan dalam pengembangan masyarakat Islam yang moderat dan berkemajuan.
Dekan juga menyampaikan apresiasi kepada Prof. Belaao yang telah bersedia hadir dan berbagi ilmu bersama civitas akademika FUHUM.
“Persoalan kepemimpinan dan dakwah Islam adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan."
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Prof. Belaao yang berkenan hadir dan berbagi pengetahuan,” ungkapnya.
Baca juga: Rektor UIN Walisongo Lantik Pejabat Baru, Tekankan Integritas dan Tanggung Jawab Moral
Sementara itu, founder Imam for Training and Development, Prof. Dr. Mohammad Ali Belaao mengungkapkan kegembiraannya bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan civitas akademika di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Walisongo Semarang.
Terkait tema Public Lecture ini, Prof. Dr. Mohammad Ali Belaao mengatakan bahwa banyak hal yang harus dibenahi terkait kepemimpinan dan dakwah.
Ia menjelaskan bahwa penyebaran nilai-nilai Islam harus dilakukan secara terencana dan strategis, bukan sekadar kegiatan rutin tanpa arah.
“Dalam penyebaran nilai-nilai Islam harus dilakukan dengan terencana."
"Tanpa perencanaan yang matang, tujuan dakwah sulit tercapai, banyak peluang terbuang, dan kesalahan bisa terus berulang,” tegasnya.
Prof. Belaao juga menyampaikan bahwa Imam for Training and Development siap bekerja sama lebih lanjut, khususnya dalam menyediakan kursus dan pelatihan bagi mahasiswa terkait kepemimpinan dan manajemen pengelolaan lembaga keagamaan, seperti pengelolaan administrasi masjid, bagi mahasiswa fakultas Ushuluddin.
Hal ini termasuk pelatihan teknis seperti manajemen administrasi masjid, yang selama ini menjadi kebutuhan riil di masyarakat.
Baca juga: Rektor UIN walisongo Semarang Lepas Mahasiswa KKN Misi Khusus Papua
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu, tetapi juga membuka peluang baru bagi dosen dan mahasiswa FUHUM untuk mengakses pelatihan internasional yang aplikatif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.