Mengenal Sosok Kang Ujang, Seniman Sunda di Blora, Gunakan Musik Kecapi sebagai Jalur Dakwah

"Saya ingin berguna untuk diri saya dan bermanfaat untuk orang lain semampu saya."

"Karena katanya guru saya yang di Semarang, jadilah orang yang berguna walaupun sebiji sawi."

"Di manapun, apapun, bagaimanapun," jelasnya.

Kang Ujang dalam bermain musik kecapi bukan sekadar bermusik, melainkan juga berdakwah.

Oleh karena itu, dalam memainkan musik kecapi, sering kali Kang Ujang memilih Syiir yang memiliki makna.

Baca juga: Cuma 50 Persen Lulusan SMA di Blora Lanjut Kuliah, Bupati Arief Gandeng Puluhan Perguruan Tinggi

Baca juga: Penyebab Lahan eks Pasar Induk Blora Masih Mangkrak, Sekda: Belum Ada Investor yang Serius

"Memang, jalur dakwah saya bukan ceramah, tetapi melalui tembang atau kidung," tuturnya.

Kang Ujang menggeluti musik kecapi sudah sejak kecil saat SD.

Menurutnya, di lingkungan kelahirannya di Bandung, merupakan kampung seni.

Kemudian, sekira 1998, Kang Ujang memiliki istri asal Blora.

Selanjutnya memutuskan untuk menetap di Blora.

Kang Ujang menganggap bahwa kecapi sudah bagian dari hidupnya. 

Dengan bermain kecapi, dia banyak dipertemukan dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Budayawan Sujiwo Tejo.

Bahkan dirinya memaknai kecapi bukan sekadar sebuah alat musik.

Lebih dari itu, baginya dalam kecapi memiliki filosofi yang mendalam.

"Kecapi itu ada filosofinya."