Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Bendera One Piece Berkibar di Depan Kantor Bupati Pati, Ada Apakah?

Bendera kelompok bajak laut topi jerami dari serial manga dan anime “One Piece” berkibar di depan Kantor Bupati Pati, Minggu (3/8/2025).

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
PASANG BENDERA - Warga yang tergabung dalam "Masyarakat Pati Bersatu" memasang bendera “One Piece” di mobil ambulans yang terparkir di depan Kantor Bupati Pati, kawasan Alun-alun Pati, Minggu (3/8/2025). Alasan mereka, simbol kekhawatiran dan keprihatinan warga terhadap kebijakan Pemkab Pati. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Bendera berlogo kelompok bajak laut topi jerami dari serial manga dan anime “One Piece” berkibar di depan Kantor Bupati Pati, Minggu (3/8/2025).

Bendera hitam berlogo tengkorak yang dikenal dengan istilah “jolly roger” tersebut dipasang di bawah bendera Merah Putih, pada tiang yang sama, yang terpancang pada mobil ambulans yang diparkir di depan pagar sebelah barat Kantor Bupati Pati.

Mobil ambulans yang sudah terparkir sejak Jumat (1/8/2025) tersebut merupakan posko penggalangan donasi untuk aksi unjuk rasa 13 Agustus 2025.

Baca juga: Waspada! Aksi Percobaan Penculikan Terjadi di Pati, Pelaku Dua Pria Bermobil Putih

Baca juga: Detik-detik Siswi Siswi SMP di Pati Nyaris Diculik Dua Pria Tak Dikenal, Digagalkan Satpam

Aksi yang diinisiasi kelompok mengatasnamakan Masyarakat Pati Bersatu tersebut digelar untuk memprotes kebijakan Pemkab Pati menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Koordinator aksi penggalangan dana, Teguh Istiyanto mengatakan, pihaknya sengaja memasang bendera “One Piece” sebagai bagian dari aksi protes.

“Maksud kami memasang bendera One Piece, kami ingin mengungkapkan simbol kekhawatiran dan keprihatinan kami."

"Agustus harusnya merayakan kemerdekaan, tapi alangkah sedihnya kondisi rakyat Indonesia sekarang."

"Kemerdekaan belum menyentuh nasib rakyat,” kata dia.

Menurut dia, arti kemerdekaan belum sepenuhnya dirasakan rakyat yang masih susah menjalani hidup sehari-hari. 

Baca juga: Heboh Aksi Percobaan Penculikan Siswi SMP di Pati, Polisi Perketat Pengawasan

Baca juga: Berontak Saat Hendak Syukuran Kelulusan, Ternyata Santri Laki-laki di Pati Trauma Dicabuli Pengasuh

Terlebih, menurutnya, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memperberat beban hidup rakyat, termasuk menaikkan pajak.

“Makanya kami lakukan penggalangan donasi untuk demo 13 Agustus."

"Kami tidak ada promotor, tidak ada orang politik yang masuk."

"Ini aksi murni dari masyarakat, kami butuh bantuan donasi demi terselenggaranya unjuk rasa 13 Agustus,” jelas Teguh.

Pihaknya menerima donasi berupa air mineral, mi instan, makanan ringan, hingga kendaraan untuk mobilisasi massa.

Tak hanya itu, donasi berupa telur dan tomat busuk juga diterima.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved