Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Cuan Dadakan Pedagang Online, Sehari Bisa Kirim 500 Bendera One Piece, Harga Terendah Rp12 Ribu

Pedagang online, Rido (40) menyebut jika penjualan bendera Jolly Roger atau One Piece meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

Editor: deni setiawan
Tangkap Layar Youtube Warta Kota Production
BENDERA ONE PIECE - Kolase pemasangan bendera bajak laut dari anime One Piece oleh warga menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus beredar dalam beberapa video di TikTok dengan keterangan 'simbol matinya keadilan dan kekuasaan yang korup' DPR RI menyebutnya berbahaya bentuk makar tapi pakar tidak setuju. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sebagian pedagang ketiban berkah di tengah maraknya orang mengibarkan bendera One Piece.

Terutama mereka yang selama ini pula menjalani usahanya di toko online ataupun marketplace.

Sehari, rata-rata mereka bisa mengirim hingga ratusan ke seluruh penjuru Tanah Air.

Namun tak sedikit pula di antara mereka yang memilih menyimpan bendera tersebut, tidak menjualnya ke konsumen.

Baca juga: Polisi dan Tentara Sita Bendera One Piece Dari Rumah Warga, Aparat Ketakutan Bendera Kartun?

Baca juga: Perspektif Hukum Pengibaran Bendera One Piece di Perayaan 17 Agustus, Begini Kata Dosen Unnes

Pedagang bendera online, Rido (40) menyebut jika penjualan bendera Jolly Roger atau One Piece meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

Rido telah menjual bendera One Piece sejak tahun lalu.

Tetapi mengalami lonjakan penjualan sejak Jumat (1/8/2025).

"Sudah jual (bendera One Piece) setahun ke belakang, tapi mulai ramai awal Agustus 2025."

"Ini bisa sampai 500 pieces bendera per hari dikirim ke seluruh Indonesia," ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (4/8/2025).

Bendera One Piece yang dijualnya di toko daring berwarna oranye ini dibanderol mulai Rp12.000 untuk ukuran 60 x 40 sentimeter hingga Rp60.000 untuk ukuran 120 x 80 sentimeter.

Sementara itu, Dodi (30), pedagang bendera di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengatakan, ada banyak pengunjung yang datang untuk mencari bendera One Piece.

"Peminat untuk bendera One Piece banyak dalam beberapa hari ini," ucap Dodi.

Namun Dodi tak berani menjual bendera One Piece ke masyarakat karena takut dilarang dan membuatnya nanti malah merugi.

Namun dia mendapat informasi bahwa beberapa konveksi sudah memproduksi dan mengirim bendera One Piece kepada pedagang maupun pembeli.

“Cuma belum berani dikeluarkan dan dijual pedagang di sini."

"Kalau online pasti banyak, kami cari aman saja,” tuturnya.

Di sisi lain, Dodi bingung mengapa pemasangan bendera One Piece disebut sebagai bentuk makar.

Padahal, banyak orang yang sudah menonton anime Jepang tersebut sejak kecil.

"Sebenarnya enggak ada sangkut paut sama makar dan nasionalisme."

"Kalau fanatik sama anime pasti apa saja ditunjukan saja, ekspresi diri," ungkapnya.

Baca juga: Bendera One Piece Berkibar di Depan Kantor Bupati Pati, Ada Apakah?

Baca juga: Kapal Bajak Laut Berbendera One Piece Ramaikan Karnaval HUT Kemerdekaan ke-80 RI di Karanganyar

Gerakan Memecah Belah Bangsa

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menuding pengibaran bendera Jolly Roger sebagai upaya memecah belah bangsa.

"Kami juga mendeteksi dan dapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan intelijen, memang ada upaya-upaya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dasco pada Kamis (31/7/2025).

Pihaknya menerima masukan dari beberapa lembaga intelijen yang menyebutkan bahwa kemunculan simbol-simbol tersebut diduga mengindikasikan adanya gerakan sistematis untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Dasco mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan simbol-simbol atau gerakan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Dia menekankan pentingnya menjaga solidaritas nasional di tengah pesatnya kemajuan yang sedang diraih Indonesia.

"Imbauan saya kepada seluruh anak bangsa, mari bersatu."

"Justru harus bersama melawan hal-hal yang seperti itu," ungkapnya.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebutkan, pengibaran bendera tersebut sebagai bentuk provokasi yang dapat menurunkan kewibawaan dan derajat bendera Merah Putih.

"Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa," kata Budi Gunawan.

Budi Gunawan mengatakan, pemerintah mengapresiasi segala bentuk kreativitas warga dalam berekspresi selama tidak melanggar batas dan mencederai simbol negara.

Namun, Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas jika ada upaya kesengajaan dalam menyebarkan narasi tersebut. (*)

Sumber Kompas.com

Baca juga: Expo KKN Mahasiswa Universitas Semarang, Beragam Inovasi Dipamerkan

Baca juga: Tampang AM Emak-emak Pencuri Berlian Rp 50 Juta, Pakai Tas Hermes Seperti Sosialita

Baca juga: PSIS Semarang Tundukkan PPSM Magelang Lewat Gol Tunggal Dandi Maulana

Baca juga: Dokter Bicara Penyebab Emak-emak Meninggal saat Nonton Sound Horeg, Video Viral

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved