Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Batang Gelar Diskusi Alih Fungsi Lahan, Wujudkan Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045

Pemkab Batang menggelar diskusi bertajuk Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (5/8/2025).

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
PEMKAB BATANG
DISKUSI - Diskusi Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (5/8/2025). Diskusi ini menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan wilayah demi mendukung visi besar Indonesia Emas 2045. 

TRIBUNBATANG.COM, BATANG - Pemkab Batang menggelar diskusi bertajuk Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan di Aula Kantor Bupati Batang, Selasa (5/8/2025).

Diskusi ini menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan wilayah demi mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

Bupati Batang M Faiz Kurniawan menegaskan, isu alih fungsi lahan—khususnya lahan pertanian produktif—merupakan tantangan nyata yang mengancam ketahanan pangan daerah.

Baca juga: BPBD Batang dan PLN Jalin Kemitraan, Fokus Pemulihan Listrik Pasca Bencana

Baca juga: Batang Catat Investasi Rp 2,68 Triliun di Semester I 2025, Potensi Rp18 Triliun Menanti

"Diskusi ini bukan sekadar agenda rutin."

"Ini momentum krusia."

"Semua menyadari bahwa isu alih fungsi lahan, khususnya lahan pertanian produktif merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak daerah, termasuk Kabupaten Batang.," tutur Bupati Faiz.

Dia menjelaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan Presiden periode 2025–2045 adalah landasan utama pembangunan jangka panjang. 

Salah satu poin penting dalam misi tersebut adalah mewujudkan swasembada pangan melalui pengendalian alih fungsi lahan.

"Kami dorong pemanfaatan ruang secara vertikal dan terstruktur."

"Provinsi Jawa Tengah sudah menunjukkan komitmen dalam menjaga ketersediaan lahan pertanian," tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, hadir pula Koordinator Harian Stranas Pencegahan Korupsi (Stranas PK), Didik Mulyanto, yang memaparkan bahwa aksi pengendalian lahan sawah masuk dalam aksi prioritas nomor satu Stranas PK.

"Program ini jadi bagian dari pengembangan konsep one map."

"Kami ingin pastikan data di lapangan valid dan berintegritas," ujarnya.

Didik menyebut bahwa pihaknya ingin lebih banyak mendengar kondisi nyata pengelolaan lahan pertanian di Batang untuk mendukung kebijakan yang berdaya guna.

Menurut Bupati Faiz, strategi Pemkab Batang tak hanya sebatas menjaga lahan, melainkan meningkatkan daya guna melalui revitalisasi jaringan irigasi dan peningkatan produktivitas pertanian.

"Petani harus untung."

"Kami ingin lahan pertanian tidak hanya lestari tapi juga menghidupi," ujarnya.

Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam menyusun kebijakan yang konstruktif dan inovatif agar pengendalian alih fungsi lahan berjalan optimal.

"Mari wujudkan pembangunan yang seimbang: ekonomi tumbuh pesat, lingkungan tetap lestari, dan pangan mandiri," pungkasnya. (*)

Baca juga: Heboh 2 Panser Anoa Parkir di Kejagung, Ada Apakah?

Baca juga: Kades Pembohong! Sesal Investor 52 Ruko Desa Jaten Karanganyar Berstatus Tersangka

Baca juga: Mamio dan Papio, Panggilan Khusus Warganet Buat Sarwendah dan Giorgio Antonio

Baca juga: Pemkab Blora Bagi-bagi Bendera Merah Putih, Langsung Berkibar di Depan Rumah Warga

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved