Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Gelagat Tak Biasa 3 Pekerja yang Terseret Banjir Bandang Klawing, Muhyadi Bolak-balik Temui Cucu

Hingga hari ini, selasa (5/8/2025), tiga pekerja masih belum ditemukan setelah hilang terseret banjir bandang Sungai Klawing, Purbalingga

Penulis: Msi | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Farah Anis Rahmawati
LOKASI KEJADIAN — Suasana di Sungai Klawing Purbalingga Senin (4/8/2025) siang, usai banjir bandang yang menerjang lokasi tersebut Minggu (3/8/2025) malam.  

"Sorenya dia sempat pulang ke rumah untuk makan. Istrinya cerita nggak biasanya suaminya itu makan kok banyak banget, terus pamit mau lembur," ujarnya. 

Sumiati melanjutkan, awalnya Sarwoyo sempat diminta istrinya untuk tidak lembur dengan alasan tidak ingin suaminya kelelahan dan suasana sore hari kemarin juga terlihat sangat mendung. 

"Tapi dia gak mau, alasannya tidak enak sama rekannya. Masa yang lain kerja dia enggak," ungkapnya. 

Usai menikmati makan sore dan beristirahat sejenak, dengan berat hati sang istri pun mengizinkan Sarwoyo untuk kembali berangkat ke tempat kerja. 

Sayangnya, tiba-tiba kabar buruk terdengar di malam harinya. 

Sumiati menyatakan, begitu mendengar kabar banjir bandang di Sungai Klawing, istri Sarwoyo dan anaknya langsung menuju ke lokasi. 

Mereka awalnya tidak mengetahui siapa pekerja yang hilang.

Namun begitu mengetahui nama suaminya disebut, ia dan anaknya pun tak kuasa menahan air mata dan terus menangis. 

Perasaan terpukul itu juga dirasakan pula oleh Sumiati.

Terlebih ketika ia melihat puteri kedua Sarwoyo yang terus menangis sejak malam. 

Sehingga ia pun membiarkan istri dan anak Sarwoyo untuk tinggal dirumah agar bisa beristirahat, sedangkan ia mengecek ke lokasi kejadian. 

Selain itu, Sumiati juga mengungkap Sarwoyo rupanya masih satu kerabat dengan Muhyadi, salah satu pekerja waga Desa Penaruban, yang juga masih dinyatakan hilang. 

Hampir sama dengan Sarwoyo, Muhyadi juga sempat menunjukan gelagat yang berbeda daripada biasanya. 

Ia menyatakan, Muhyadi sempat berkali-kali menemui cucunya sebelum ia berangkat lembur. 

"Pak Muhyadi sempat nemuin cucunya, menanyakan besok cucunya sekolah nggak, terus ngasih uang Rp 4.000 di atas meja belajarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved