Berita Semarang
Update Bocah SD Lewat Sungai di Semarang: Warga Minta Juladi Angkat Kaki, Mediasi Gagal
Kasus bocah SD yang harus menyusuri sungai ke sekolah di Semarang berbuntut panjang. Warga kini minta ayah bocah itu pindah.
Pemilik lahan menegaskan bahwa tanah tersebut adalah aset pribadi yang sah secara hukum, dan mereka berhak menutup akses jika penggunaannya menimbulkan konflik.
Reaksi Pemerintah Kota Semarang
Kepala Dinas Pendidikan Semarang, Bambang Pramusinto, menyayangkan situasi ini karena berpengaruh pada hak pendidikan anak.
“Kami akan cari solusi agar siswa tetap bisa sekolah dengan aman,” ujarnya.
Pihak Pemkot masih terus melakukan pendekatan persuasif.
Namun hingga kini, belum ada keputusan final apakah keluarga Juladi akan pindah, atau akses akan dibuka kembali. (kompas.com)
Baca juga: Percakapan Lengkap Aiptu R Napitupulu Polisi Medan Pungli: "Ada Rp 100 Ribu Berangkat!"
Baca juga: Kelakuan Pengelola Dapur MBG di Purbalingga, Tiba-tiba Jebol Tembok Perumahan Warga Untuk Akses
Baca juga: Demi Dapur MBG, Tembok Pembatas Dijebol Tanpa Izin: Konflik di Perumahan Kalikabong Purbalingga
Unissula: Amnesti Hasto Wujud Pemulihan Demokrasi, Abolisi Tom Lembong Lindungi Kebijakan Publik |
![]() |
---|
Dies Natalis ke-43 SCU, Angkat Tema Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025, Naik Rp 13.000 per Gram |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025: Banyumanik Hujan Petir |
![]() |
---|
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.