Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perguruan Silat di Sukoharjo gelar Sayembara Berhadiah Rp 30 Juta, Mereka Cuma Mau Informasi

Uang tunai bakal diberikan kepada  siapa saja yang bisa memberikan informasi akurat terkait pelaku penganiayaan terhadap empat anggotanya

Editor: muslimah
Istimewa
SAYEMBARA - Pengumuman sayembara di media sosial untuk mencari pelaku pembacokan 4 pesilat di Sukoharjo. Hadiahnya Rp 30 juta. 

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Perguruan silat di Sukoharjo menggelar sayembara berhadiah Rp 30 juta.

Uang tunai bakal diberikan kepada  siapa saja yang bisa memberikan informasi akurat terkait pelaku penganiayaan terhadap empat anggotanya.

Keempat anggota mereka luka parah akibat penganiayaan di wilayah Kecamatan Baki.

Sayembara ini diumumkan secara terbuka melalui berbagai kanal media sosial milik perguruan silat tersebut.

Baca juga: UPS! Dalam 1 Jam Saja 2 Truk Tinja Kedapatan Buah Limbah di Brown Canyon, Kok Dibiarkan?

Hal itu sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap lambannya penanganan kasus oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo.

"Karena ketidakpercayaan kami terhadap kepolisian akibat kasus yang belum juga terungkap, maka ada anggota kami yang membuat sayembara,” ujar Kusumo Putra, Penasihat perguruan silat arus bawah Solo Raya, Selasa (5/8/2025).

Ia menegaskan hadiah tersebut bisa diberikan kepada seluruh informasi dari kalangan mana pun dan dari kelompok mana pun, tanpa batasan asal-usul. 

Yang terpenting adalah informasi tersebut dapat membantu pengungkapan pelaku penganiayaan brutal yang terjadi pada 4 Juli 2025 lalu di Jalan Bale Padi, Dukuh Gondang, Kecamatan Baki.

“Sayembara ini terbuka untuk masyarakat umum. Kami sudah publikasikan secara luas di seluruh media sosial kami. Bagi siapa pun yang memberikan informasi, uang Rp30 juta akan kami serahkan secara tunai,” terang Kusumo.

Kecewa

Ratusan anggota perguruan silat juga mendatangi Markas Polres Sukoharjo pada Selasa (5/8/2025).

Mereka mengungkapkan kekecewaannya.

Aksi itu digelar untuk menanyakan perkembangan kasus penganiayaan dan pembakaran motor yang menimpa empat anggota mereka.

Namun mereka kecewa karena Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo tidak berada di tempat saat mereka datang.

“Kami menyayangkan Kapolres tidak ada di tempat. Tapi tidak apa-apa, tadi kami sudah diterima Kasat Intel dan beberapa anggota lainnya,” ujar Kusumo Putra, penasihat pesilat arus bawah, kepada wartawan usai pertemuan.

Sekitar 500 orang dari perguruan silat tersebut berkumpul di halaman Mapolres untuk menuntut kejelasan penanganan kasus yang terjadi pada Jumat dini hari, 4 Juli 2025, di Jalan Bale Padi, Dukuh Gondang, Kecamatan Baki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved