Universitas Telogorejo
Mendorong Peran Fisioterapi Digital dan Kolaborasi Global dalam Meningkatkan Rehabilitasi di Jateng
Berikut essai yang disusun dr. Aditya Hans Suwignjo, M.H, Dosen S-1 Fisioterapi Universitas Telogorejo Semarang.
Tantangan yang Harus Diatasi
Meskipun menjanjikan, penerapan fisioterapi digital dan kolaborasi global juga memiliki tantangan. Infrastruktur internet yang belum merata, keterbatasan literasi digital pada sebagian pasien dan tenaga kesehatan, serta biaya pengadaan teknologi menjadi hambatan awal.
Dari sisi regulasi, masih diperlukan pedoman resmi yang mengatur praktik fisioterapi jarak jauh, termasuk perlindungan data pasien. Di sinilah peran pemerintah daerah dan asosiasi profesi menjadi krusial untuk memastikan inovasi dapat berjalan sesuai standar.
Rekomendasi Strategis
Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan manfaat teknologi digital dan kolaborasi global bagi fisioterapi di Jawa Tengah:
1. Pengembangan Aplikasi Lokal
Mendorong perguruan tinggi dan startup lokal untuk mengembangkan aplikasi rehabilitasi yang sesuai dengan budaya dan bahasa masyarakat Jawa Tengah.
2. Integrasi Kurikulum
Memasukkan materi teknologi rehabilitasi dan tele-fisioterapi ke dalam kurikulum pendidikan fisioterapi, sehingga lulusan siap menghadapi tantangan era digital.
3. Pelatihan Berkelanjutan
Menyelenggarakan pelatihan rutin bagi fisioterapis mengenai penggunaan perangkat digital dan aplikasi rehabilitasi.
4. Kemitraan Internasional
Memperluas kerja sama dengan universitas dan rumah sakit luar negeri untuk pertukaran pengetahuan dan teknologi.
5. Dukungan Kebijakan dan Infrastruktur
Pemerintah daerah perlu menyediakan infrastruktur internet yang memadai dan menetapkan regulasi untuk tele-fisioterapi yang aman dan efektif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.