"Yg esensial mengubah nasib banyak orang dgn mendalam tp jumlah yg terdampak lebih sedikit drpd dampak tindakan kebaikan sensasional. Kebaikan sensasional menginspirasi jauh lebih banyak orang tp dangkal dampaknya," tulisnya
Lalu, Budiman Sudjtamiko mengibaratkan tentang sumur dan air yang menggenang.
"Yg esensial itu sumur, ia dalam tp tak lebar. Yg sensasional itu air menggenang, ia lebar tp dangkal. Cuma samudera yg esensial & sensasional. Ia kekal & dikenal karena dalam & sekaligus lebar. Peradaban manusia harus diarahkan ke keseimbangan ini agar adil," tulis Budiman.
Budiman tidak hanya membandingakn T Awkarin dengan Tri Mumpuni, ia juga membandingkan Greta Thunberg dengan Butet Manurung.
"Utk lebih meluaskan cakrawala, kita ambil contoh lain: Greta Thunberg & Butet Manurung. Greta menginspirasi orang banyak lewat sensasi di pusat2 atensi dunia (Eropa & Amerika) u/ advokasi lingkungan, Butet melakukan esensinya tinggal di hutan bertahun2," tulis Budiman Sudjatmiko.
(*)
• Hasil Visum : Bekas Cairan Sperma Buktikan Perselingkuhan Oknum Bidan dan Dokter RSUD
• Daftar Harga dan Spesifikasi iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max
• Subrata Lapor ke Polsek Ambarawa Semarang Lantaran Curiga Anak Balitanya Meninggal Karena Kekerasan
• Chord Kunci Gitar kartonyono Medot Janji Denny Caknan