TRIBUNJATENG.COM - Tragedi berdarah penembakan 57 warga terjadi di Thailand oleh Tentara Sersan Mayor Jakrapanth Thomma.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 warga meninggal.
Seperti diketahui, serangan senjata di Nakhon Ratchasima, Thailand, yang dilakukan seorang tentara, Jakraphanth Thomma pada Sabtu (8/02/2020) telah menyita perhatian internasional.
• Teriakan Mbak Ita dan Desi Selamatkan 20 Penghuni Kos-kosan 3 Lantai Ambruk
• Inilah Sosok Cantik Radisyah Melati yang Ajak Mentan Syahrul Yasin Limpo Main Tik Tok
• Kisah Korban Kos-kosan 3 Lantai Ambruk : Maulana, Istri dan Anak Selamat Berkat Spring Bed
• Wanita Penumpang Grab Car Ini Ketakutan karena Gerak-gerik Driver, lalu Pencet Tombol Emergency
Tagar #PrayForThailand masuk dalam daftar trending topic Indonesia di media sosial Twitter, Minggu (9/02/2020).
Dilansir BBC (9/02/2020), penyerangan ini telah menewaskan 26 orang, di mana jumlah korban tewas bertambah setelah sebelumnya dikabarkan sebanyak 20 orang meninggal.
Kepolisian setempat mengatakan bahwa pelaku telah ditembak mati.
Selain korban tewas, penyerangan ini juga melukai 57 orang.
Mencuri senjata
Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui membunuh komandannya, dan kemudian mencuri senjata dari sebuah kamp militer.
Kemudian, pelaku melanjutkan serangan di jalan-jalan dan di sebuah pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima.
Pelaku yang berpangkat Sersan Mayor ini ditembak mati setelah terpojok sepanjang malam di gedung.
Apa yang terjadi di pusat perbelanjaan? Tak lama setelah pukul 03.00 waktu setempat, tembakan terdengar ketika pasukan keamanan menggerebek gedung tempat penyerangan dilakukan.
Beberapa orang dibawa keluar dari pusat perbelanjaan tersebut, namun kekhawatiran tetap muncul bahwa ada lebih banyak orang disandera.
Pada Minggu (9/02/2020) pukul 09.30, polisi mengonfirmasi bahwa pelaku telah ditembak mati.
Namun, sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut tentang bagaimana operasi tersebut berakhir.