TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah khawatirkan dampak virus corona terus berkepanjangan.
Pasalnya akibat wabah corona, Pemerintah Arab Saudi melakukan penangguhan sementara izin visa untuk tujuan umroh.
Bahkan Pemerintah Arab Saudi belum menentukan sampai kapan penangguhan itu diberlakukan.
• Conte Kecewa Pertandingan Inter Milan Vs Ludogorets Digelar Tanpa Penonton, Imbas Virus Corona
• Virus Corona Sudah Ancam Kota Turin, Bagaimana Keadaan Cristiano Ronaldo dan Markas Juventus?
Menurut Ahmadi, Bagian Pendaftaran dan Dokumen Haji di Kemenag Provinsi Jateng, jamaah haji juga akan terdampak penangguhan itu.
"Jika peberlakuan penangguhan panjang, pastinya keberangkatan haji juga akan terdampak," paparnya saat ditemui Tribunjateng.com, di kantornya, Kamis (27/2/2020).
Dilanjutkannya, keberangkatan haji untuk region Jateng akan dilakukan Juni 2020.
"Semoga saja tidak berkepanjangan. Kami juga akan bingung kalau dampaknya sampai berapa bulan mendatang," katanya.
Terkait penangguhan umroh dari Arab Saudi, diakui Ahmadi belum ada pemberitahuan masuk ke Kemenag.
"Baik dari biro maupun pemberitahuan resmi belum kami terima sampai saat ini," ucapnya.
Ditambahkannya, Kemenag juga akan memantau penangguhan umroh dari Arab Saudi.
"Kami juga sedang menunggu, karena juga akan berkaitan juga dengan keberangkatan haji," tambahnya.
• Rektor Unnes Adukan YAS ke Polda Jateng, Tuduhan Pencemaran Nama Baik Kasus Dugaan Plagiat
• Bukan Karena Virus Corona, Ini Penyebab Meninggalnya Pasien dalam Pengawasan RSUP Kariadi Semarang
Sebelumnya, jemaah yang akan berangkat umroh mulai mendatangi sejumlah biro perjalanan.
Beberapa menanyakan terkait keberangkatan menuju Tanah Suci.
Kedatangan para jemaah itu karena Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menangguhkan sementara izin visa untuk tujuan umroh.
Penangguhan secara mendadak dari Kementerian Arab Saudi dikarenakan antisipasi merebaknya virus corona.
Penangguhan itu tak hanya menggangu jadwal keberangkatan bagi peserta umroh yang sudah memiliki visa.
Calon jemaah umroh yang hendak mendaftarkan diri juga kebingunan karena pemberitahuan mendadak dari Arab Saudi.
Satu di antaranya Musri Maryati Hamdi, warga Plamongan Kota Semarang yang hendak mendaftar umroh ke biro umroh Fatimah Zahra Semarang.
"Saya datang ingin mendaftar Umroh untuk keberangkatan Maret 2020."
"Tetapi dari pihak biro menjelaskan belum ada jadwal," paparnya, Kamis (27/2/2020).
• Masih Banyak Aset Negara di Belanda, Tjahjo Kumolo Minta Perhatikan Kearsipan, Contoh Keris Solo
• Dirasa Sudah Tidak Relevan, Pemekaran Kecamatan di Semarang Kembali Muncul, DPRD Inisiasi Raperda
Dilanjutkannya, alasan dari pihak biro tidak begitu dipahami oleh wanita asal Plamomgan itu.
"Baru pertama kali ini ada alasan tidak ada jadwal, biro juga tidak menjelaskan tidak ada jadwal karena apa," ucapnya.
Upaya KBRI
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel angkat bicara terkait penghentian sementara jamaah umroh.
Termasuk juga kunjungan ke Masjid Nabawi Madinah oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, sebagai langkah pencegahan virus corona.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan ke pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar jamaah Indonesia yang telah memiliki visa umroh dapat masuk ke Arab Saudi.
"Agar kiranya jamaah umrah Indonesia yang sudah mengantongi visa umroh diizinkan masuk ke wilayah Arab Saudi."
"Dengan pertimbangan Indonesia tidak termasuk dalam negara yang terkonfirmasi terkena wabah virus corona (COVID-19)," kata Agus dalam keterangannya, Kamis (27/2/2020).
• Deni Si Hacker Berhati Mulia Asal Cilacap, Modal Otodidak Bisa Bongkar Celah Web Ombudsman RI
• Lagi, RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Gejala Klinis Suspect Corona, Berstatus Pengawasan
Agus melanjutkan, dari hasil komunikasi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr Mohammed Saleh Benten diperoleh informasi.
Dimana pada intinya Kementerian Haji dan Umrah sudah resmi menghentikan visa umroh untuk sementara.
"Masih kami perjuangkan nasib calon jamaah umrah Indonesia yang sudah mendapatkan visa," ujarnya.
Ia memastikan, KBRI Riyadh terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi.
Guna memastikan pelaksanaan teknis dari kebijakan penghentian sementara masuknya jamaah umroh ke Arab Saudi dari negara-negara lain termasuk Indonesia.
Serta memastikan keberadaan jamaah umroh warga negara Indonesia yang saat ini sudah berada di Arab Saudi.
KBRI Riyadh mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi untuk selalu menjaga kesehatan dan melakukan langkah pencegahan.
• Sebulan Dilatih Keterampilan Berbasis Komputer, Bupati Sragen Ingin 240 Peserta Bisa Mandiri
• Amien Rais Sebut Kongres PAN Seperti Kongres Teroris: Pak Zulkifli Hasan Jangan Dilanjutkan
Seperti selalu rutin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menghindari sentuhan langsung dengan hewan (hidup atau mati), tidak mengunjungi pasar hewan.
"Bagi yang sedang menderita gejala sesak napas untuk tetap berada di rumah."
"Serta menutup mulut dan hidungnya dengan masker apabila batuk atau bersin," tulis keterangan KBRI Riyadh.
Visa Umroh Berhenti
Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan sejumlah aturan untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 di negaranya.
"Pengajuan visa umrah dan visa lainnya ke Saudi mulai hari ini diberhentikan," ujar Staf Khusus Menteri Agama RI, Ubaidillah Amin Moch, dalam keterangannya, Kamis (27/2/2020).
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi pada Rabu waktu setempat mengumumkan, penghentian sementara waktu jemaah umrah untuk masuk ke Arab Saudi.
Ada 22 negara termasuk Indonesia, yang jamaahnya ditangguhkan masuk.
• Setahun Jadi Youtuber Ngapak Cilacap, Nasib Riyanto Berubah Drastis, Ini Curhatnya Soal Gadis Cantik
• Pengendara Calya yang Pukul Sopir Ambulans Bawa Jenazah Ditangkap Polisi, Sebenarnya Siapa Dia?
Dilansir dari kantor berita SPA, Kamis (27/2/2020), atas rekomendasi Kementerian Kesehatan, kegiatan umroh dihentikan sementara waktu.
Khususnya bagi jamaah yang berasal dari negara China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India.
Kemudian Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, Vietnam atau negara lain yang akan menunjukkan lebih banyak kasus korona meningkat.
Selain itu, Arab Saudi juga menghentikan masuknya warga negara ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa wisata.
Yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona, merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan.
Lebih jauh, aturan tersebut bersifat sementara dan masih terus dievaluasi oleh Pemerintah Arab Saudi, dengan melihat perkembangan yang ada.
Jokowi Hormati Keputusan Arab Saudi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati kebijakan Pemerintah Arab Saudi.
Dimana dia meminta seluruh agen umroh di dalam dan luar negeri negaranya membatalkan pemesanan dan keberangkatan jemaah umroh ke Arab Saudi.
Pemerintah juga menghormati keputusan Arab Saudi yang mementingkan tingkat kesehatan.
Sebab, dikhawatir penyebaran covid-19 semakin meluas termasuk ke Arab Saudi.
• Nyerang Tanpa Nyerah, Karakter Liverpool Bikinan Juergen Klopp, Diakui Trent Alexander-Arnold
• Ibarat Peperangan, Jelang Barcelona Vs Napoli, Pasukan Gattuso Dibekali Baju Besi Hingga Helm
"Pertama itu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Kami menghargai, kami menghormati."
"Karena apapun yang namanya kesehatan itu dinomorsatukan oleh pemerintah Arab Saudi. Kami sangat menghargai," kata Jokowi, Kamis (27/2/2020).
Lebih lanjut, Presiden belum berkomunikasi langsung dengan Menteri Agama terkait hal tersebut.
Pasalnya, Jokowi baru mendapat informasi mengenai kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut.
"Belum, saya baru mendapatkan informasi kemarin. Saya kira ini kan tidak hanya untuk Indonesia."
"Tetapi untuk semua negara karena mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus corona. Kami sangat menghargai itu," jelasnya.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara waktu kegiatan umroh.
Sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 di negara itu.
Arab Saudi juga mengeluarkan larangan untuk mendatangi Masjid Nabawi.
Penangguhan masuk bagi jemaah umrah juga berlaku bagi jamaah Indonesia dan 21 negara lainnya.
Pemerintah Saudi akan terus melakukan evaluasi atas aturan penangguhan itu.
Dilaporkan sampai saat ini, 80 ribu orang di seluruh dunia dinyatakan positif dan merenggut nyawa lebih dari 2.700 orang yang sebagian besar ada di China. (Budi Susanto)
• Ibarat Peperangan, Jelang Barcelona Vs Napoli, Pasukan Gattuso Dibekali Baju Besi Hingga Helm
• Inter Milan Vs Ludogorets Tanpa Penonton, Sejujurnya Kecewa Tapi Conte Tak Bisa Melawan
• Rektor Unnes Adukan YAS ke Polda Jateng, Tuduhan Pencemaran Nama Baik Kasus Dugaan Plagiat
• Virus Corona Sudah Ancam Kota Turin, Bagaimana Keadaan Cristiano Ronaldo dan Markas Juventus?