TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sudah sejak Februari yang lalu, Gula Pasir di Kabupaten Tegal mengalami kenaikan harga.
Namun mendekati bulan puasa, harga Gula Pasir kembali melonjak bahkan ada yang menjual Rp 20 ribu per kilogram.
Padahal harga normal dikisaran Rp 12 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram, Selasa (7/4/2020).
• Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat
• Bisnisnya Kena Imbas Virus Corona, Daniel Mananta: Mungkin Masih Bisa Nafas 6 Bulan ke Depan
• Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya
• Bukan Demam, Ilmuwan Inggris Ungkap Tanda Awal Paling Mungkin Seseorang Terinfeksi Virus Corona
Saat Tribunjateng.com melakukan pantauan ke beberapa toko kelontong di Kabupaten Tegal, harga gula pasir curah masih mengalami kenaikan harga.
Adapun kenaikan harganya beragam menyesuaikan masing-masing agen.
Begitu juga gula pasir premium seperti Gulaku yang juga mengalami kenaikan harga.
Pedagang toko kelontong di daerah Suradadi, Koriah, mengaku kenaikan harga gula pasir di tempatnya sudah sejak Maret lalu.
Karena Ia membeli di agen grosiran, sehingga harga menyesuaikan.
"Harga gula pasir curah di tempat saya Rp 20 ribu per kilogram sudah sejak Maret lalu.
Kebetulan saya tidak menyediakan jenis gula pasir lainnya, sehingga tidak tahu sekarang selain gula pasir curah harganya berapa.
Beberapa pelanggan ada yang sempat kaget dan menanyakan kenapa bisa semahal itu, tapi ya mau bagaimana lagi saya cuma mengikuti saja," ungkap Koriah, pada Tribunjateng.com, Selasa (7/4).
Pedagang toko kelontong lainnya di daerah Purwahamba Indah Kabupaten Tegal, Rohimah, juga mengatakan di tempatnya gula pasir mengalami kenaikan harga.
Dari harga biasanya Rp 14 ribu per kilogram, saat ini gula pasir curah harga Rp 18 ribu per kilogram.
"Gula pasir curah di tempat saya saat ini Rp 18 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk Gulaku harga Rp 22 ribu dari harga normalnya Rp 17 ribu per kilogram.