TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Runtikah (83) menghabiskan masa tuanya dalam kesendirian di sebuah gubuk di Desa Kradenan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Nenek itu hidup sendiri sejak puluhan tahun lalu, sepeninggal suami dan anaknya.
Nenek Runtikah, untuk keperluan sehari-hari, mengandalkan bantuan dari para tetangga dan bantuan sosial dari pemerintah.
• Nama Indonesia Tercoreng, Sepeda Kemanusiaan Brompton Seri Wheels for Heroes Malah Diperjualbelikan
• Perwira TNI AD Kolonel Kav Agustinus Purboyo Cetak Sejarah Lulus S2 di Kings College London
• Bakal Wakilnya Malah Jadi Pendamping Gibran Pilkada Solo 2020, Ini Ungkapan Kecewa Achmad Purnomo
• Kisah Kinem Boyolali Derita Kanker: Suruh Foto Pegang Kertas Nominal, Uang Bantuan Tidak Diterima
Di masa pandemi Covid-19 ini, Runtikah pun kecipratan bantuan langsung tunai ( BLT).
Bantuan yang telah diterima dua kali dengan besaran masing-masing Rp 600.000 itu tentu sangat berarti.
Namun nasib berkata lain, uang milik Runtikah sebanyak Rp 1,4 juta hilang pada 7 Juli 2020 lalu.
Padahal uang tersebut sebelumnya tersimpan rapi di BH yang diletakkan di bawah bantal tempat tidurnya.
"Kalau BH lama kan ada kantongnya.
Uang disimpan di situ, digulung.
Ditempatkan di bawah bantal.
Mbah Runtikah baru sadar uangnya hilang sore harinya," kata pegiat sosial, Hadi Nugroho, Jumat (17/7/2020).
Menurut Hadi yang merupakan seorang guru di SMP Negeri 1 Ambal ini, uang Runtikah kemungkinan hilang saat ditinggal ke kamar mandi.
Namun hingga saat ini tidak diketahui siapa yang mengambilnya.
Kabar tersebut pun menyebar di kalangan masyarakat sekitar hingga ke telinga Hadi.
Dari situ ia berinisiatif menggalang donasi untuk mengganti uang Runtikah yang hilang.
"Para tetangga, perangkat dan petugas terkait berusaha mencari, tapi tidak ketemu.
Justru dari situ saya semakin tergerak untuk mencari gantinya," tutur Hadi.
Pengggalangan dana juga sekaligus untuk membangun rumah Runtikah yang telah direncanakan sejak tahun lalu, namun belum dapat terealisasi karena berbagai hal.
"Kami menggalang dana melalui Whatsapp Group "Sedulur Kebumen", di situ ada jajaran Forkompinda, pengusaha dan lain-lain.
Sambil berkoordinasi dengan desa dan camat, kami sepakat untuk membuatkan rumah," ujar Hadi.
Hadi mengungkapkan kondisi Runtikah sangat memprihatinkan.
Di hari tuanya, ia kehilangan indera penglihatan.
Untuk ke kamar mandi, Runtikah harus berjalan mengikuti tali yang dipasang tetangganya.
Tali tersebut sebagai penunjuk jalan Runtikah dari rumah menuju kamar mandi milik tetangga.
"Tetangganya yang setiap hari memberikan nasi, menyiapkan seutas tali dari rumah Mbah Runtikah ke sumur untuk pegangan agar tidak tersesat," kata Hadi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Sedih Lansia 83 Tahun Kehilangan Uang BLT Rp 1,4 Juta, Disimpan Dalam BH di Bawah Bantal"
• Tiga Koli Atribut Negara Republik Federal Papua Barat Ditemukan di Bandara Oksibil
• Tiga Jenderal Polisi Dicopot Jabatan Terkait Kasus Djoko Tjandra
• Payudara Remaja Pria Ini Membesar Setelah Minum Obat, Dokter Pemberi Resep Dituntut
• Jerinx SID Tantang Jubir Gugus Tugas Covid-19 Riau: Saya Sudah Siap Mati