TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sesama, seperti yang digagas oleh dua warga Kabupaten Tegal yaitu Jimi dan Fauzan.
Mereka membuka warung makan mengusung konsep ikhlas, sesuai nama kedai mereka yaitu warung makan ikhlas.
Saat ditemui Tribunjateng.com, pada Kamis (23/7/2020) di warungnya, Jimi menjelaskan awal mula tercetusnya ide membuka warung makan ikhlas dan apa maksud dari "ikhlas" itu sendiri.
Bermula dari keinginan memiliki warung yang tidak berfokus untuk mencari uang atau keuntungan, tapi lebih mengutamakan membantu sesama.
Selain itu, Jimi juga sering mengadakan kegiatan bagi-bagi nasi bungkus. Sehingga tercetuslah ide untuk membuka warung makan ikhlas ini.
Kenapa memilih nama ikhlas? Karena baik Jimi maupun Fauzan, benar-benar tidak menerima uang sepeserpun.
Dalam artian mereka tidak menjual makanan, tapi memberikan kepada mereka yang membutuhkan namun dikemas dalam konsep warung.
"Kami benar-benar tidak menerima keuntungan, uang, atau yang lainnya.
Karena niat kami berbagi dan membantu sesama, bukan untuk berjualan.
Intinya silakan siapa saja boleh datang ke warung kami, ambil makanan dan minuman sendiri secukupnya gratis bagi yang tidak mampu.
Tapi bagi yang mampu atau ingin bersedekah silahkan kami sediakan tempat uangnya di meja," ujar pengelola warung makan ikhlas, Jimi, pada Tribunjateng.com, Kamis (23/7/2020).
Warung makan yang buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB ini, benar-benar unik karena siapapun boleh makan disana.
Bahkan ketika ada yang bertanya harus bayar berapa? Menurut Jimi pihaknya tidak menentukan berapa harganya.
Jadi setelah makan langsung memasukan uang ke tempat yang sudah disediakan, atau tidak memasukan uang alias gratis juga tidak masalah.
Selain itu warung makan ini juga diperuntukkan bagi semua golongan masyarakat. Entah kaya, miskin, pejabat, pengangguran, dan lain-lain diperbolehkan makan disana.