Dilanjutkannya, selama tutup ia akan makan seadanya, yang tentunya menggunakan uang warung.
"Soalnya warung ini jadi sumber pencarian keluarga saya, mau tak mau saat tutup ya menggunakan uang yang biasanya digunakan untuk modal membeli bahan untuk berdagang," jelasnya.
Khomariah menambahkan, harusnya sebelum mengeluarkan kebijkan pemerintah memikirkan nasib para pedagang.
"Kalau keuntungan kami diganti tidak apa-apa, misal kebijkan itu berubah dan tidak boleh berdagang selama satu pekan atau satu bulan, kami mau minta siapa. Karena jika tak jualan kami juga tak makan," tambahnya. (bud)