Lebih lanjut, Rizieq Shihab juga menyebut, perkara pelanggaran prokes yang sedang dijalaninya merupakan upaya oligarki untuk memenjarakan dirinya.
Sebab, Rizieq menilai kalau perkara ini merupakan gerakan politik balas dendam atas dirinya serta organisasi masyarakat yang dibesarkannya, Front Pembela Islam (FPI).
"Operasi intelijen hitam berskala besar tersebut adalah gerakan politik balas dendam terhadap saya dan FPI serta kawan-kawan seperjuangan yang dianggap sebagai halangan dan ancaman bagi gerakan Oligarki Anti Tuhan."
"Kami sebut intelijen hitam karena mereka tidak bekerja untuk keselamatan bangsa dan negara, tapi hanya untuk kepentingan oligarki," tukas Rizieq. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Serangan Jaksa yang Sebut Gelar Imam Besar Hanya Isapan Jempol dan Reaksi Pengacara Habib Rizieq
Baca juga: Hasil Euro 2020 Spanyol Vs Swedia, Berakhir Imbang Tanpa Gol, Alvaro Morata Lewatkan 4 Peluang Emas
Baca juga: Alasan Kenapa Sekolah Tatap Muka Dilarang di Zona Merah?
Baca juga: Ezra Walian Bisa Kembali Membela Timnas Indonesia, Inilah Sosoknya
Baca juga: Dokter dan Rekan-rekannya Kepergok Pesta Seks dan Narkoba, Sewa Tempat 3 Hari 2 Malam