Sehingga, ia kemudian meminta warga dan tetangga terdekat untuk membersihkan rumah duka agar jenazah almarhumah bisa disemayamkan.
Keluarga dan warga sekitar mendapat informasi dari RSU Siloam sekitar pukul 05.30 Wita, mendapat kabar bahwa jenazah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di pekuburan umum Fatukoa.
Kemudian keluarga yang tak terima, beramai-ramai mendatangi rumah sakit untuk mendengar penjelasan dari RSU Siloam.
“Saya bertemu dengan suami almarhumah dan ia mengatakan, istrinya tidak di-swab PCR, namun mau dikuburkan secara Covid-19," ungkap Farid.
Kendati demikian, ia juga sempat menenangkan keluarga.
Namun, tidak bisa karena begitu banyak anggota keluarga yang memaksa jenazah dipulangkan.
Aparat kepolisian yang saat itu berada di rumah sakit juga tak bisa membendung keluarga jenazah.
Jenazah akhirnya digotong menuju rumah duka untuk disemayamkan.
Baca juga: Viral Video Mantan Wakil Ketua DPRD Berlumuran Darah Mengaku Ditusuk Petugas PPKM, Berikut Faktanya
Baca juga: Di Tengah PPKM Darurat Perusahaan di Semarang Ini Bagi-bagi 6000 Kantong Beras untuk Warga Terdampak
Baca juga: Dua Putra Maldini Bertarung Dalam Uji Coba, AC Milan Menang Telak 6-0
Baca juga: Kode Redeem FF Minggu 18 Juli 2021, Terbaru dan Belum Digunakan Hari Ini
Farid mengatakan, ia bersama tim gugus tugas penanganan Covid-19 dan lurah setempat mendatangi rumah duka untuk memberi pemahaman kepada keluarga.
Namun, keluarga bersikeras almarhumah bukan meninggal karena Covid-19.
"Menurut keluarga, almarhumah dirawat selama dua hari di RSU Siloam karena sakit gula serta gondok," ungkap Farid.
Farid mengatakan, petugas kepolisian dari Polsek Kelapa Lima, dari gugus tugas termasuk dari kelurahan diusir pihak keluarga, sehingga mereka kewalahan.
"Setelah semua petugas pergi, keluarga lalu memandikan jenazah dan dikuburkan di tempat pekuburan khusus muslim di Batukadera," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Digotong Langsung dari RS, Keluarga Tolak Jenazah Dinyatakan Meninggal Akibat Covid-19"