TRIBUNJATENG.COM - Netizen Malaysia mengamuk.
Atlet mereka, Muhammad Ziyad Zolkefli, dicabut medali emasnya pada Paralimpiade Tokyo 2020, Selasa (31/8/2021).
Penyebab penmcabutan karena karena Ziyad telat datang tiga menit di babak final
Muhammad Ziyad Zolkefli adalah atlet Paralimpiade Tokyo 2020 di cabor tolak peluru kategori F20 untuk peserta dengan disabilitas intelektual.
Dilansir dari media Malaysia The Star, medali emas Muhammad Ziyad Zolkefli dicabut, bahkan rekor dunia yang dipecahkannya tidak dicatat, karena dia di final tercatat "Did Not Start" (DNS) atau dengan kata lain didiskualifikasi.
Baca juga: Mengungkap Motif dan Dalang Pembunuhan Tuti dan Amalia, Sudah 2 Pekan Berlalu, Ini Kata Polisi
Baca juga: Tega, Ayah Cabuli Anak Tirinya yang Masih di Bawah Umur dan Mengalami Keterbelakangan Mental
Di babak final, Muhammad Ziyad Zolkefli memecahkan dua rekor dunia beruntun.
Lemparan pertamanya sejauh 17,31 meter mengalahkan rekor dunia 17,29 meter yang tercatat di World Para Athletics Championships 2017 London.
Kemudian di lemparan ketiga dia memecahkan rekornya barusan dengan jarak 17,94 meter.
Muhammad Ziyad Zolkefli sendiri adalah peraih medali emas di Paralimpiade Rio 2016.
Kronologi Muhammad Ziyad Zolkefli telat datang
The Star melaporkan, Muhammad Ziyad Zolkefli dinyatakan DNS karena ada protes dari tim Ukraina yang mengeklaim dia terlambat melapor ke Call Room (ruang panggil) sebelum laga dimulai.
Protes serupa juga diajukan terhadap Todd Hodgets asal Australia dan Jordi Patricio Villalba dari Ekuador.
Keduanya turut diklasifikasikan sebagai DNS, tetapi tidak mengakhiri laga sebagai pemenang di podium seperti Muhammad Ziyad Zolkefli.
Meski begitu, ketiga atlet tersebut tetap dibolehkan bertanding karena panitia merasa mereka memiliki alasan logis datang terlambat.
"Mereka telat, mereka mungkin memiliki alasan logis untuk terlambat, dan karena itu kami mengizinkan mereka bertanding serta melihat fakta-fakta setelahnya," ujar juru bicara Komite Paralimpiade Internasional, Craig Spence.