Sayangnya, penjual tak memberi informasi terkait dampak obat tersebut.
"Perempuan yang mau aborsi secara medis harus tahu informasinya secara jelas.
Dari penggunaan, dosis, apa yang akan keluar
Muncul komplikasi harus bertindak seperti apa harus tahu," ungkapnya.
Ia menuturkan, bagi perempuan di menghadapi kehamilan tak direncanakan (KTD) dapat berkonsultasi dengan berbagai lembaga seperti Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dan Lembaga Perkumpulan Samsara.
"Tak hanya aborsi tapi soal kespro juga bisa," tuturnya.
Ia mengatakan, layanan konsultasi kehamilan tidak direncanakan (KTD) di lembaganya mencapai sekira 100 sampai 200 perempuan perbulan.
Ratusan perempuan itu melakukan konsultasi terhadap KTD yang dialaminya.
Perlu digarisbawahi juga perempuan yang berkonsultasi tak melulu oleh perempuan berusia remaja atau status belum menikah.
Perempuan yang sudah menikah pun banyak yang berkonsultasi soal itu.
Biasanya perempuan yang sudah memiliki anak lebih dari dua.
"Porsinya cukup seimbang sih antara yang berkonsultasi bagi yang sudah menikah maupun belum menikah," terangnya. (Iwn)